TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Pengemudi mobil warna hitam yang terguling di Jalan Lintas Barat, Desa Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri diketahui merupakan mahasiswa.
Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Bintan, Ipda Budi mengatakan, pengemudi bernama Hendrik tersebut memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dikeluarkan dari Tanjungpinang.
"Pada saat kami periksa, pengemudi juga menunjukkan SIM A dan STNK mobil. Pengemudi mengaku menggunakan safety belt saat mengemudikan mobilnya itu," ucapnya, Selasa (7/4/2020).
Budi juga menyebutkan, bahwa pengemudi melaju dari arah Tanjunguban menuju Tanjungpinang.
Dalam kejadian laka tunggal itu, pengemudi juga dalam keadaan sehat dan hanya mengalami kerugian material.
Kecelakaan terjadi di Jalan Lintas Barat, Desa Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Selasa (7/4/2020).
Satu unit mobil warna hitam terjungkal keluar dari jalan. Dari informasi yang didapatkan TribunBatam.id, kecelakaan tunggal itu terjadi sekira pukul 8 pagi.
Atas kejadian itu warga sekitar dan pengendara pun tampak langsung menuju lokasi untuk membantu pengemudi.
Sorang warga sekitar, Mamat menuturkan, mobil yang mengalami kecelakaan tunggal tersebut melaju dari arah Tanjunguban menuju Tanjungpinang.
"Dibilang kencang tidak juga. Tapi pengemudi sepertinya tidak bisa mengontrol mobil yang dibawanya hingga kecelakaan," ucapnya.
Mamat juga menyebutkan, kondisi sopir hanya mengalami cedera ringan.
Namun, mobil yang dikemudikan sang sopir telentang di pinggir jalan berjarak sekitar 5 meter keluar dari aspal.
"Kalau menurutku saya, kecelakaan tunggal itu diduga terjadi karena kondisi jalanan yang cenderung menikung serta licin, sehingga pengemudi hilang kendali," ucapnya.
Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Kondisi Jalan Lintas Barat persis di Jembatan Kangboi rawan kecelakaan lalu lintas.
Lubang berdiameter cukup besar dengan kedalaman lebih dari 50 cm itu berada persis di bagian jembatan.
Posisinya berada di lajur dari arah Tanjunguban-Tanjungpinang, letaknya persis di garis tengah jalan.
Sejumlah pengendara sepeda motor terkadang nyaris terjatuh saat hendak mengelak lubang yang menganga di lokasi tersebut.
Seorang warga, Jainal mengakui, kondisi jalan itu menurutnya sudah ada beberapa bulan belakangan ini.
"Kalau jalan yang menurun dan tampak berlubang itu sudah ada beberapa bulan ini sudah saya lihat,"ujarnya, Kamis (12/3/2020).
• 2 Kali Juara All England dengan Pasangan Berbeda, Praveen Jordan Jadi Sorotan: Ini Kelebihannya
• Soraya Larasati Ceritakan Kronologi Pelecehan Seksual yang Dialaminya Ketika Lari Pagi
Ia menuturkan, sejumlah pengendara khususnya pengendara sepeda motor seringkali hampir terjatuh di lokasi tersebut.
Sebab jika mereka lewat, kadang tidak terlalu memperhatikan jalan dan menabrak jalan yang berlubang itu.
"Apalagi bila pengendara berada dibelakang mobil saat melintasi kawasan itu. Lubang tersebut sulit terlihat, sehingga ketika melintas rentan menabrak lubang besar itu," tuturnya.
Ia berharap, dinas terkait yang menangani jalan tersebut segera bertindak sebelum jatuh korban. Apalagi lanjut Saimun, kawasan itu beresiko terjadi kecelakaan manakala dimalam hari lantaran minim penerangan.
"Intinya kita sangat kawatir, kalau bisa ada perhatian dinas terkait," ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan, Siti Khodijah juga mengeluhkan hal serupa. Sebab dirinya pernah juga sempat hampir terjatuh disana.
"Saya kan punya motor matik, ketika saya lewat disana, pernah hampir mengalami kecelakaan lantaranya mengelak lubang besar di tengah jalan itu," ucapnya.
Jalur Maut Jalan Lintas Barat
Kondisi Jalan Lintas Barat, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri memprihatinkan.
Selain kondisi jalan yang bergelombang, jalan juga berlubang dengan kedalaman sekitar 5 hingga 10 centimeter.
Kondisi jalan ini rawan terjadi kecelakaan. Jalan yang berlubang dan tergolong parah ini, berada tidak jauh dari simpang Lagoi, Bintan tepat di bawah turunan jalan dari simpang lagoi jika hendak menuju Tanjungpinang.
Dari informasi diperoleh TribunBatam.id, tidak sedikit pengendara sepeda motor hampir terjatuh ketika melewati jalan yang berlubang tersebut.
"Iya benar, banyak pengendara sepeda motor yang melintas sering mau terjatuh di sana. Baik pengendara motor dari arah Tanjungpinang hendak ke Tanjunguban dan sebaliknya. Apalagi kalau hujan turun dan air menggenangi lubang, banyak pengendara motor yang terkecoh hingga menabrak lubang sampai mau jatuh," ucap seorang warga, Rahmat, Minggu (23/2/2020).
Selain kondisi jalan berlubang, dirinya juga mengakui bahwa sepanjang Jalan Lintas Barat juga sudah banyak titik jalan yang bergelombang, sehingga sangat rawan kecelakaan.
Rahmat berharap Pemerintah atau Dinas terkait sesegera mungkin melakukan perbaikan terhadap sejumlah jalan yang berlubang di berapa titik yang ada di jalan lintas barat.
"Apalagi jalan lintas barat ini merupakan rute masyarakat jika ingin menuju Tanjunguban dan sebaliknya. Sejumlah pengendara juga lumayan kencang jika melintasi jalan ini. Karena itu perlu dilakukan peremajaan dari Dinas terkait untuk mengantisipasi kecelakaan," ungkapnya.
Lampu Penerangan Jalan Tidak Berfungsi
Sejumlah titik di Jalan Lintas Barat, Kabupaten Bintan sudah mulai dipasang lampu penerangan jalan umum (PJU).
Bahkan traffic light juga sudah terlihat terpasang di titik arus lalulintas di jalan Lintas Barat.
Aswin, salah satu warga yang juga pedagang di pinggir jalan Lintas Barat menuturkan, PJU di jalan itu memang sudah ada yang diperbaiki dan dipasang lampu baru oleh dinas terkait.
Bahkan di satu jembatan, tampak dipasang lampu traffic light yang digunakan untuk memberitahu kepada pengendara, agar berhati-hati saat membawa kendaraan di jalur tersebut.
"Jadi lampu traffic light itu yang dihidupkan hanya lampu berwarna kuning. Hanya memberitahu agar pengendara berhati-hati saat melintas di sana," terangnya.
Aswin berharap pemerintah dan dinas terkait segera memperbaiki dan menambah PJU di sepanjang jalan Lintas Barat.
Pasalnya, jalan Lintas Barat saat ini memang belum semua ada penerangan lampu PJU di beberapa titik. Mulai dari Tanjunguban hingga ke KM 16 Bintan. Jikapun ada, diantaranya ada yang mati.
"Ya, kalau bisa segera diperbaiki, supaya pengendara yang melintas di jalan Lintas Barat di saat malam hari bisa nyaman dan tidak rawan terhadap kecelakaan," ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Edy menyampaikan, penambahan lampu PJU di jalan Lintas Barat langsung dari nasional atau pemerintah pusat.
Sebab jalan Lintas Barat itu merupakan jalan nasional.
"Jadi untuk penambahan lampu penerangan di jalan Lintas Barat, langsung dari Pemerintah Pusat dan kita belum mengetahui berapa jumlah lampu PJU yang sudah ditambah maupun yang akan ditambah di sana," ucapnya.
Untuk mengecek situasi di lapangan, Dishub Provinsi Kepri bersama Dishub Bintan memang selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.
"Kita selalu koordinasi, khususnya untuk penambahan dan perbaikan lampu PJU di jalan Lintas Barat," tuturnya.
Di tempat terpisah, Kasatlantas Polres Bintan, AKP Rendi menghimbau kepada pengendara supaya lebih berhati-hati membawa kendaraan di saat malam hari dengan kondisi lampu penerangan yang belum maksimal di jalan Lintas Barat.
"Kepada pengendara sepeda motor juga diharapkan selalu kenakan helm ber-SNI, lampu belakang pastikan menyala, jangan kebut-kebutan. Dan sadari kita berpotensi sebagai korban kecelakaan lalulintas maka selalu waspada dan berhati-hati ketika berkendara," katanya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)