TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kabar baik bagi Batam di tengah gencarnya informasi wabah Corona atau Covid-19.
PT Pegatron asal Taiwan membeli PT Sat Nusapersada, Tbk sebesar 10 persen.
Pembelian saham melalui Asus Investment.
"Dengan demikian Pegatron resmi memiliki saham di Sat Nusapersada. Tentunya ini kabar baik di tengah waba virus Corona sekarang," ujar Presdir PT Sat Nusapersada, Batam Abidin Hasibuan, Rabu (8/4/2020).
Transaksi tutup sendiri atau crossing pada saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) terjadi pada Jumat (3/4/2020).
Transaksi tersebut melibatkan total 531,43 juta saham PTSN.
Crossing dilakukan sebanyak satu kali transaksi pada pukul 10.06 JATS.
Transaksi ini menggunakan harga Rp 236 per saham, sehingga secara total nilai transaksi mencapai Rp 125,4 miliar.
Abidin menambahkan, kerja sama PT Pegatron dengan Sat Nusapersada sudah berlangsung dua tahun.
Tahun ini Pegatron memandang Sat Nusapersada layak menjadi strategic partner.
"Pegatron sudah punya saham di Sat Nusa, sehingga hubungan kedua perusahaan kedepannya akan lebih baik lagi. Tentunya ini kabar baik di tengah kabar bagi investasi di Batam sekarang," tambahnya.
Abidin berpesan kepada pengusaha agar tetap semangat dan tidak putus asa di tengah wabah corona.
Ia memandang investasi di Batam masih kompetitif kedepannya.
Transaksi Rp 125,4 Miliar
Terungkap sudah identitas pembeli 531,43 juta lembar saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) pada Jumat pekan lalu (3/4).
Saham emiten perakitan gawai yang berbasis di Batam, Kepulauan Riau, itu dibeli oleh Asus Investment Co., Ltd.
Asus Investment sendiri merupakan perusahaan yang berbasis di Taiwan.
Merujuk data kepemilikan efek yang dipublikasikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), saham sebanyak itu setara 10% saham PTSN.
Jumlah saham ini setara dengan saham treasury yang dimiliki PTSN.
Pada 13 Desember 2019 lalu manajemen Sat Nusapersada mengumumkan rencana penjualan seluruh saham treasury yang dimilikinya.
Abidin Fan, Presiden Direktur PT Sat Nusapersada saat itu menyebut, pihaknya menunjuk Samuel Sekuritas sebagai perantara transaksi.
Baca Juga: Ada crossing saham, investor asing beli Rp 125,4 miliar saham Sat Nusapersada (PTSN)
Nah, pada transaksi crossing yang berlangsung Jumat pekan lalu, sekuritas yang menjadi perantara adalah Samuel Sekuritas.
Saham PTSN ditransaksikan pada harga Rp 236 per saham, sehingga total nilai transaksinya mencapai Rp 125,4 miliar.
Merujuk pemberitaan KONTAN sebelumnya, biaya perolehan 10% saham treasury PTSN hanya US$ 1,76 juta, setara Rp 28,94 miliar (kurs Rp 16.464 per USD).
Dengan demikian, dari transaksi penjualan saham treasury tersebut PTSN meraup keuntungan Rp 96,5 miliar.
Sementara itu, hubungan antara PTSN dan Asus sudah terjalin cukup lama.
PTSN selama ini sudah merakit sebagian produksi ponsel cerdas Asus di pabriknya yang berlokasi di Batam.
Merujuk laporan keuangan PTSN per 30 September 2019, emiten ini meraup pendapatan cukup besar dari Asus.
Khusus, untuk pendapatan jasa perakitan yang diperoleh dari PT Asus Technology Indonesia, nilai pendapatannya sekitar US$ 1,64 juta, atau sekitar 15% dari total pendapatan jasa perakitan PTSN.
Sementara dari Asus Global Pte Ltd, PTSN memperoleh pendapatan industri sekitar US$ 84,82 juta, setara 41,41% dari total pendapatan industri yang didapat PTSN.
Per 30 September 2019, total pendapatan PTSN mencapai sekitar US$ 271,05 juta.
Sumber:
https://insight.kontan.co.id/news/asus-borong-10-saham-emiten-perakit-ponsel-sat-nusapersada-ptsn