VIRUS CORONA DI KARUMUN

Ditentukan Pihak Sekolah, Tidak Ada Ujian Akhir Sekolah Tatap Muka di Karimun Akibat Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi kegiatan belajar mengajar di Karimun - Pihak sekolah Yayasan Vidya Sasana Karimun memeriksa suhu tubuh para muridnya, Senin (16/3/2020). Penilaian ujian akhir sekolah di Karimun, khususnya untuk jenjang SD dan SMP dilakukan secara online.

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Ujian akhir semester pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditiadakan.

Hal ini disebabkan adanya perpanjangan jadwal kegiatan belajar mengajar di rumah pada satuan pendidikan dalam rangka pencegahan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Dimana di dalam surat edaran nomor 420/DISDIK - SEKR/IV/418/2020 masa belajar di rumah diperpanjang hingga 1 Juni 2020 atau hingga sesudah lebaran Idul Fitri.

Dengan tidak dilaksanakan ujian akhir semester maka penilaian yang akan digunakan pihak sekolah adalah sistem penilaian melalui proses belajar mengajar selama satu smester.

"Ujian akhir semester ditiadakan. Sistem kenaikan kelas kita serahkan kepada pihak sekolah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Riza Kurniati, Jumat (10/4/2020).

Riza menyebutkan pihak sekolah lebih mengetahui kemampuan peserta didik mereka. Bisa saja keputusan akhir semester diambil dari nilai pembelajaran atau melalui tugas-tugas selama masa pembelajaran di rumah.

"Jadi tidak ada sistem ujian akhir sekolah secara tatap muka," ujarnya.

Saat ini proses belajar tetap dilaksanakan oleh pelajar di rumah masing-masing. Penilaian dari pihak sekolah dilakukan secara online.

"Semoga Covid-19 segera berakhir dan keadaan dapat kembali normal seperti biasanya," harap Riza.

Diketahui dalam surat edaran nomor 420/DISDIK - SEKR/IV/418/2020, Dinas Pendidikan Karimun resmi merilis jadwal perpanjangan masa belajar di rumah, antara lain dari 13 April hingga 23 April 2020 libur tanggap darurat Covid-19 dengan catatan kegiatan PBM tetap berjalan dengan metode daring atau disesuaikan dengan keadaan di sekolah.

Kemudian, 24-28 April 2020 merupakan libur awal Ramadhan. Pada 27 April sampai 16 Mei libur tanggap darurat Covid 19, kegiatan PBM tetap berjalan dengan metode daring atau disesuaikan dengan keadaan di sekolah.

Selanjutnya, 18 Mei hingga 30 Mei 2020 merupakan libur sebelum dan sesudah lebaran serta terakhir 1 Juni merupakan libur hari lahir Pancasila. Siswa akan belajar seperti biasa mulai 2 Juni 2020.

Akhirnya Penbar Teror Vandalisme Tulisan Sudah Krisis Saatnya Membakar Ditangkap Polisi

Khawatir Virus Corona, Warga Kampung Tua Teluk Mata Ikan Nongsa Batam Tutup Sementara Akses Masuk

Ubah 4 Sekolah di Karimun Jadi Fasilitas Karantina

Sejumlah sekolah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dijadikan lokasi karantina Orang Dalam Pemantauan (OPD) Covid-19.

Sejumlah sekolah tersebut di antaranya SMP Negeri 2 Binaan Tebing, SMA Negeri 4 Karimun, SMA Negeri 2 Kundur dan sebuah sekolah di Kecamatan Kundur Barat.

Selain sekolah, asrama haji Kabupaten Karimun juga dipersiapkan untuk menampung para ODP virus Corona.

Sejumlah ODP sudah mulai ditempatkan di SMP Negeri 2 Tebing, Selasa (30/3/2020) siang

Sebanyak tiga ODP telah ditempatkan di sekolah yabg terletak di Bati, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri itu.

"Sudah ada tiga ODP yang masuk disini," kata Camat Tebing Abdul Gafar.

Di SMP Negeri 2 Tebing, ruang kelas disulap menjadi tempat karantina para ODP.

Sebanyak 10 kelas telah dipersiapkan. Masing-masing kelas akan diisi oleh 10 ODP.

Di ruang-ruang yang sebelumnya tempat proses belajar-mengajar, diberikan fasilitas seperti kasur, selimut, ember, handuk dan dispenser.

Untuk bangku, meja dan perlengkapan belajar mengajar sudah dikeluarkan.

Disana juga dibangun tenda untuk tenaga medis dan petugas keamanan yang akan berjaga.

"Tadi pagi Pak Bupati juga sudah turun meninjau kesiapannya, Insyaallah sudah siap," ujar Abdul Gafar.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi yang dikonfirmasi mengatakan ODP yang ditempatkan di sekolah-sekolah itu dikhususkan bagi berstatus primer. Sementara keluarga mereka atau ODP sekunder tetap dikarantina di rumah mereka masing-masing.

"ODP primer kita total ada 181 orang," kata Rachmadi.

Ditambahkan Rachmadi, aparat Kepolisian dan TNI akan membantu penjagaan lokasi karantina.

"Ada dapur umumnya juga. Untuk petugas kesehatan juga ada. Tapi mungkin tidak nginap," katanya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Berita Terkini