TRIBUNBATAM.id, BATAM - Lurah Sei Lekop menggelar rapat dengan seluruh Ketua RW yang ada di Kelurahan Sei Lekop di Kecamatan Sagulung, Batam. Rapat itu membahas teknis pembagian sembako kepada masyarakat di wilayah Sagulung.
Sembako yang akan dibagikan itu saat ini masih ditumpuk di kantor Lurah. Pembagian sembako di Kecamatan Sagulung akan dilaksanakan pada Minggu (19/4/2020).
"Sembako yang akan dibagikan masih ada di kantor Lurah. Besok (Minggu) akan kita serahkan kepada setiap RW untuk dibagikan kepada warga," kata Lurah Sei Lekop, Lanaja, Sabtu (18/4/2020)
Ia mengimbau warga agar tidak datang ke kantor lurah. Sebab sembako akan dibagikan melalui perangkat RT/RW setempat.
"Jadi tidak perlu datang ke kantor lurah," kata Lanaja.
• UPDATE Corona di Kepri Tambah 8 Jadi 52 Kasus, Batam Terbanyak, Covid-19 Perdana di Bintan
• STAI Ibnu Sina Batam Berbagi Nasi Kebuli, Sasar Penyapu Jalan dan Pemulung yang Terdampak Covid-19
Adapun sembako yang akan dibagikan itu berisi beras lima kilogram, minyak goreng dua kilogram dan gula satu kilogram.
Lanaja mengatakan, untuk gelombang pertama memang belum semua warga bisa mendapatkannya.
"Gelombang pertama, kita bagikan sebanyak 3.644 paket sembako. Kalau sesuai dengan data awal, warga kita yang berhak mendapat bantuan kurang lebih 5.200 kepala keluarga," kata Lanaja.
"Gelombang pertama, kita bagikan sebanyak 3.644 paket sembako. Kalau sesuai dengan data awal, warga kita yang berhak mendapat bantuan kurang lebih 5.200 kepala keluarga," kata Lanaja.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar bersabar jika belum mendapat sembako pada gelombang pertama.
"Ini akan terus dilaksanakan secara bertahap," kata Lanaja.
"Ini akan terus dilaksanakan secara bertahap," kata Lanaja.
Pada tahap awal, warga yang mendapat sembako diratakan 50 kepala keluarga setiap RT.
" Jadi tahap awal ini, kita rencanakan 50 orang satu RT yang dapat sembako," kata Lanaja.
" Jadi tahap awal ini, kita rencanakan 50 orang satu RT yang dapat sembako," kata Lanaja.
Di tempat terpisah, Ketua RT/RW di Sei Lekop mengaku sedikit khawatir dengan pembagian sembako tersebut.
Pasalnya untuk warga yang sudah didata, umumnya mengharapkan bantuan tersebut.
"Memang teknis di lapangan itu tugas RT, namun menghadapi masyarakat ini susah juga. Apalagi dengan kondisi saat ini," kata seorang RT yang tidak mau namanya dikorankan.
Pasalnya untuk warga yang sudah didata, umumnya mengharapkan bantuan tersebut.
"Memang teknis di lapangan itu tugas RT, namun menghadapi masyarakat ini susah juga. Apalagi dengan kondisi saat ini," kata seorang RT yang tidak mau namanya dikorankan.
Sumber juga khawatir pembagian sembako secara bertahap itu akan menjadi bumerang di tengah masyarakat.
"Semua warga kita data, karena memang mereka layak mendapatkan bantuan. Jadi kalau seperti ini kondisinya, kita dilema juga menghadapi masyarakat," kata sumber. (Tribunbatam.id/ Ian Sitanggang)
"Semua warga kita data, karena memang mereka layak mendapatkan bantuan. Jadi kalau seperti ini kondisinya, kita dilema juga menghadapi masyarakat," kata sumber. (Tribunbatam.id/ Ian Sitanggang)