VIRUS CORONA DI SINGAPURA

Singapura Laporkan Infeksi Covid-19 Harian Tertinggi dengan 942 Kasus, Apa Penyebabnya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan di Bandara Changi Singapura, Selasa (24/3/2020).

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Singapura kembali mencatat rekor tertinggi jumlah kasus Covid-19 hariannya pada Sabtu, (17/4/2020) kemarin.

Kali ini, Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi sebanyak 942 infeksi baru virus Corona.

Sebagian besar dari kasus tersebut merupakan para pekerja migran yang tinggal di asrama Singapura.

Angka itu menjadi jumlah yang terbesar sejak laporan pertama virus Corona di Singapura.

Dilansir dari Reuters, kementerian juga melaporkan penurunan kasus lokal dengan 14 warga Singapura dan penduduk tetap di antara kasus baru yang dilaporkan itu.

Meski demikian, virus Corona menyebar dengan cepat di antara komunitas pekerja migran.

Hari Ini, Sabtu (18/4) Kasus Baru Covid-19 di Singapura Melonjak 942, Total Pasien Lampaui Malaysia

Pihak berwenang pun telag meningkatkan pengujian untuk komunitas itu.

Kasus-kasus baru itu menjadikan total kasus infeksi di Negeri Merlion mencapai 5.992 dengan 11 kematian, tertinggi ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Filipina.

Mengapa banyak tenaga migran terinfeksi?

Ada sekitar 323.000 pekerja migran berupah rendah di Singapura. Mereka tinggal di 43 asrama dengan masing-masing dihuni lebih dari 1.000 orang, 1.200 asrama yang disediakan oleh pabrik, dan di tempat tinggal sementara.

Infeksi pekerja migran pertama kali dilaporkan pada 8 Februari dan menimpa seorang pria Bangladesh berusia 39 tahun yang bekerja di lokasi pembangunan Seletar Aerospace Heights.

Pria itu telah mengunjungi Mustafa Centre, pusat perbelanjaan 24 jam, sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit. Tempat kerjanya, Seletar Aerospace Heights pun menjadi klaster baru dengan beberapa infeksi.

Klaster asrama pertama diidentifikasi pada 30 Maret dengan empat infeksi di asrama S11. Sejak saat itu, kasus-kasus di antara para pekerja yang tinggal di asrama tersebut meningkat dengan cepat menjadi lebih dari 3.000, atau sekitar 60 persen dari semua kasus di Singapura.

Menteri Tenaga Kerja Singapura Josephine Teo mengaitkan penyebaran cepat ini dengan pekerja yang bersosialisasi di asrama pada hari libur mereka.

"Mereka mungkin memasak bersama, makan bersama, dan santai bersama," kata Teo, dilansir dari SCMP.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi Mustafa Centre yang populer di kalangan pekerja migran, penduduk setempat, dan turis, sebagai titik awal penyebaran penyakit ini di kalangan pekerja.

Tiga Strategi Pemerintah

Teo juga mengatakan bahwa negaranya akan mengadopsi tiga strategi guna memutus rantai penyebaran virus Corona di asrama itu.

"Dengan jumlah kasus di asrama terus meningkat, prioritas utama kami untuk para pekerja di asrama adalah untuk membantu mereka tetap sehat dan meminimalkan jumlah yang terinfeksi," tulisnya di Facebook.

Pemerintah juga akan mengunci asrama itu dengan menetapkan 12 dari 43 asrama sebagai zona isolasi.

Selain itu, pemerintah juga menguji ribuan pekerja dalam sehari untuk mengidentifikasi dan kemudian mengisolasi mereka yang terinfeksi.

Langkah kedua adalah mencegah pembentukan kluster di asrama lain, kata Teo, dengan mengisolasi pekerja yang dites positif terkena virus dan pernah melakukan kontak dekat mereka.

Pendekatan ketiga melibatkan relokasi sekitar 7.000 pekerja ke fasilitas terpisah, seperti kamp militer, pusat pameran, hotel, dan perumahan kosong.

(*)

Singapura Batasi Akses Keluar Masuk Negaranya, Begini Nasib Bisnis Barang Bekas di Batam

UPDATE, Lonjakan Kasus Corona di Singapura, Kini Berjumlah 4.427 Kasus, Kasus Baru di Asrama Pekerja

Pasangan Singapura Ini Nekat Bermesraan di Lokasi Tersegel, Didenda hingga Rp 3,2 Juta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada 942 Kasus Baru, Singapura Catatkan Angka Infeksi Harian Tertinggi, Ini Penyebabnya".

Berita Terkini