TRIBUNBATAM.id,BATAM - Ketersediaan ruang isolasi untuk menampung pasien Covid-19 di RSBP Batam sudah penuh.
Direktur RSBP, Sigit Riyarto mengatakan, penuhnya kapasitas ruang isolasi setelah rumah sakit menerima satu pasien terkonfirmasi Covid-19.
"Saat ini sudah 14 pasien yang kami rawat. Artinya, jumlah pasien dan ruangan yang telah kami siapkan sudah penuh," ujar Sigit saat dihubungi, Minggu (26/4/2020).
Ia mengatakan, tambahan satu orang pasien posotif virus Corona dari Kota Batam ini, diketahui berprofesi sebagai polisi.
Sigit mengungkapkan, seharusnya ruangan untuk pasien laki-laki di RSBP sudah tidak ada. Yang ada, hanya untuk menampung satu orang pasien perempuan.
Namun akibat hal mendesak, satu pasien Covid-19 yang diketahui sempat dibawa ke RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, akhirnya dirujuk ke RSBP.
"Makanya tadi tim medis kami beriniiatif supaya satu pasien positif tersebut dapat ditampung," terangnya.
Meski dinyatakan sudah penuh, namun RSBP Batam menurutnya masih menerima Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Untuk PDP Covid-19, kami masih bisa menampung," ucapnya.
Bantah Tolak Pasien Rujukan Positif Covid-19
Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Kolonel Khairul Ihsan Nasution SpBS, membantah informasi yang beredar jika pihaknya menolak rujukan pasien positif Covid-19.
Menurutnya, terjadi mis komunikasi. Ia menyebutkan, risiko rumah sakit adalah harus menerima semua pasien, baik yang diantar ataupun yang datang sendiri.
"Sebagai rumah sakit tidak mungkin kami menolak pasien. Hanya saja khusus rumah sakit di Pulau Galang, ada protap yang belum dijalankan oleh Dinas Kesahan dan Tim Gugus penanganan Covid-19," kata Khairul, Minggu (26/4/2020).
Ia menjelaskan, pemerintah pusat membangun Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Pulau Galang untuk menampung pasien Covid-19 jika semua rumah sakit di daerah sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19 di daerah tersebut sesuai dengan yang ditunjuk pemerintah.
• Pahami Gejala Tekanan Darah Rendah Atau Hipotensi, Begini Cara Mengatasinya
• Viral Video Warga Menangis Saat Cegat Ambulans Diduga Bawa Jenazah Covid-19
"Kan setiap daerah ada rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien Covid-19. Bila ada pasien Covid-19 di daerah tersebut prosedurnya harus ke rumah sakit rujukan dulu," sebutnya.
Dia menjelaskan jika rumah sakit rujukan di dearah tersebut penuh, bisa langsung dirujuk ke RS Khusus infeksi Covid-19 di Pulau Galang.
"Sekarang pertanyaan sederhana saja. Jika nanti ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang didapati dalam satu kapal positif virus Corona, seperti yang terjadi beberapa hari lalu yakni ABK Kelud yang dari Jakarta, apakah rumah sakit rujukan daerah siap menerima. Atau ada warga Indonesia dari luar negeri yang harus dipulangkan dan jumlahnya banyak apakah rumah sakit rujukan di daerah yang bersangkutan mau terima," ungkapnya.
Dia mengatakan RS Khusus infeksi Covid 19 di Pulau Galang dikhususkan untuk menampung pasien dari setiap daerah, bila rumah sakit di daerah tersebut tidak mampu menampung pasien Covid-19.
Dia menjelaskan yang terjadi di Batam bukan ditolak rumah sakit melainkan Dinas Kesehatan Kota Batam tidak memahami prosedur yang sudah dibuat.
"Jadi kalau lebih jelasnya bisa ditanyakan kepada Dinkesnya apakah rumah sakit yang merujuk sudah koordinasi dengan rumah sakit rujukan atau belum," ucapnya.
Dia menjelaskan kronologis kejadian dimana saat pasien Covid-19 dibawa ke Galang pihak rumah sakit langsung berkomunikasi dengan pihak rumah sakit rujukan di Batam.
"Saat kami koordinasi, ternyata rumah sakit rujukan di Batam belum penuh. Makanya kami meminta pasien agar diantar ke rumah sakit rujukan yang ada di Batam," katanya.
Tanggapan Kadinkes Kepri
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana berkomentar mengenai kabar pasien positif Covid-19 yang diduga mendapat penolakan saat dirujuk ke RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Tjetjep menegaskan, jika pasien tersebut bukan ditolak di rumah sakit yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu.
Ia menyebut, kondisi itu lebih dikerenakan persoalan teknis dan koordinasi.
Pasien positif yang diketahui berprofesi sebagai polisi dinyatakan positif Covid-19 di Kota Batam.
Pasien ini mendapat penolakan saat dirujuk ke RS Darurat Corona di Galang, Batam.
Atas tindakan itu, terpaksa pasien positif virus Corona nomor 30 Batam yang hendak dirawat balik kanan ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP).
"Kebetulan di RS Galang sangat sulit mendapat signal. Saya sendiri belum dapat berkomunikasi dengan rumah sakit tersebut," katanya, Minggu (26/4/2020).
Daftar RS Rujukan Covid-19 di Batam
Ketersediaan ruang isolasi menjadi penunjang tersendiri untuk perawatan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Untuk di Kota Batam, ada dua rumah sakit rujukan utama untuk perawatan pasien virus Corona. Dua rumah sakit tersebut di antaranya yaitu RSBP Batam dan RSUD Embung Fatimah.
Kepala dinas kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, data untuk isolasi pasien positif Covid-19 terus diperbaharui.
"Ada beberapa rumah sakit tidak bisa melakukan perawatan pasien karena kurang standar untuk perawatan," ujarnya, Minggu (26/4/2020).
• 13 Remaja yang Rencanakan Tawuran Menjelang Sahur Ditangkap Polisi
• Remaja 15 Tahun Jadi Korban Pencabulan di Sebuah Losmen, Kini Pelaku Meringkuk di Penjara
Berikut kapasitas ruang isolasi rumah sakit rujukan utama:
1. RS Badan Pengusahaan Batam sebanyak 20 kamar isolasi
2. RSUD Embung Fatimah Kota Batam sebanyak 16 kamar isolasi
Sedangkan untuk rumah sakit rujukan pembantu ialah:
1. RS Umum Budi Kemuliaan Batam sebanyak 12 kamar isolasi
2. RS Umum Elisabeth Batam, sebanyak 6 kamar isolasi
3. RS Ibu dan Anak Mutiara Aini, tidak memiliki kamar isolasi
4. RS Umum Graha Hermine, tidak memiliki kamar isolasi
5. RS Umum Santa Elisabeth Batam Kota, sebanyak 14 kamar isolasi
• Heboh Pembagian Nasi Bungkus Berlogo Kepala Anjing, Pemberinya Diamankan dan Beri Klarifikasi
• Korban Covid-19 Tiba-tiba Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Meninggal Dunia
6. RS Umum Soedarsono Darmosoewito sebanyak 4 kamar isolasi
7. RS Umum Awal Bros Batam ada sebanyak 12 kamar Isolasi
8. RS Bhayangkara Batam Polda Kepri tidak memiliki Kamar Isolasi
9. RS Keluarga Husada Batam sebanyak 2 kamar isolasi
10. RS Santa Elisabeth Sei Lekop sebanyak 2 kamar isolasi.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Alamudin/Ian Sitanggang/Endra Kaputra)