Hotel Gratis Tersedia bagi Tunawisma di Swiss
Negara Swiss hingga hari ini Selasa (21/4) telah melaporkan hampir 28.000 kasus positif infeksi COVID-19 dengan lebih dari 1.100 kematian.
Negara ini dinilai tidak mempunyai kebijakan nasional spesifik untuk para tuna wisma, sehingga membuat 26 wilayahnya melakukan penanganan masing-masing.
Di Jenewa, organisasi sosial Salvation Army bersama organisasi nirlaba lainnya telah sejak lama menyediakan tempat tidur darurat dengan beberapa lusin kasur.
Namun layanan mereka tidak pernah buka 24 jam seperti saat adanya wabah pandemi corona.
Direktur Hotel Bel Esperance, Alain Meuwly mengatakan bahwa proses perubahan itu cukup sederhana.
Ia menjelaskan bahwa seluruh staf hotel untuk sementara waktu diliburkan, dan para tim pekerja sosial dibawa ke hotel untuk melayani para penghuni baru, yaitu para imigran dan gelandangan.
Mereka diizinkan untuk tinggal di Hotel Bel Esperance hingga 1 Juni 2020.
Ruang makan dikosongkan, masker dan disinfektan disediakan.
Untuk satu kamar hanya diizinkan ditinggali satu orang.
"Karena tamu hotelnya sedikit berbeda, kami mengeluarkan beberapa gawai yang biasanya Anda temukan di kamar hotel bintang tiga, seperti tablet dan mesin pembuat kopi," kata Meuwly sembari meyakinkan bahwa "tingkat kenyamanan dibuat sama".
Fasilitas yang diberikan sama nyamannya dengan biasanya, yaitu "tempat tidur yang sama, TV, dan terutama Wifi" katanya.
"Itu adalah sesuatu yang tampaknya sangat dihargai semua orang," tambahnya,
Namun demikian, bangunan gedung hotel yang telah berfungsi lebih dari 60 tahun sebagai tempat perlindungan bagi para perempuan yang rentan ini, pada tahun 1996 diubah menjadi sebuah hotel.