Perlu diketahui yang bersangkutan tiba di Batam (Pelabuhan Batam Centre) pada tanggal 02 Maret 2020 menggunakan kapal laut dari Singapura, selanjutnya tinggal dan menetap bersama jama’ah tabligh lainnya di salah satu Masjid di Kawasan Sei Harapan Sekupang Kota Batam.
Kemudian pada tanggal 12 April 2020 yang bersangkutan dirawat disalah satu RS Swasta di Kawasan lubuk Baja sehubungan dengan gangguan infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula yang dideritanya, setelah dilakukan tindakan debridement dan perawatan diperbolehkan pulang pada tanggal 15 April 2020, namun sebelumnya terlebih dahulu telah dilakukan RDT dengan hasil “Non Reaktif”
Kemudian pada tanggal 29 April 2020 yang bersangkutan dibawa ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya yang lemah, karena sejak beberapa hari sebelumnya tidak mau makan bahkan obat-obatan yang diberikan dari RS tempat dirawat sebelumnyapun tidak diminum.
Hasil pemeriksaan laboratorium kadar gula darahnya ternyata tidak terkontrol selanjutnya yang bersangkutan dirawat dibangsal biasa untuk pasien penyakit dalam, dan dilakukan RDT dengan hasil “Reaktif”.
Berdasarkan hasil RDT tersebut pada keesokan harinya tanggal 30 April 2020 perawatan yang bersangkutan dipindahkan ke ruang isolasi Tun Sundari dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui pada tanggal 03 Mei 2020 dengan terkonfirmasi “Positif”.
Saat ini tim survelans sedang terus melakukan proses contact tracing terhadap semua orang yang ditenggarai berkontak dengan kasus tersebut.
Dan juga pada kesempatan ini perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Batam untuk tetap mengikuti anjuran Pemerintah, menjaga jarak, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap dirumah saja dan jika terpaksa harus keluar rumah gunakan masker serta selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan seimbang dan berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup. Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.
Sementara tiga kasus lainnya dan riwayat 1 pasien meninggal masih ditindaklanjuti.
Tes Swab
Warga India yang positif Covid-19 tinggal bersama 6 jemaah berstatus Warga Negara Asing (WNA) lainnya.
Khawatir potensi penyebaran virus melebar, pihak terkait melakukan rapid test terhadap 6 jemaah ini dengan hasil 4 reaktif dan 2 non-reaktif.
"Semuanya (6 jemaah) sudah dibawa ke Rumah Sakit Galang," tegas Kepada Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Senin (4/5/2020).
Potensi munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di Batam menguat setelah hasil rapid test, 3 jemaah lokal menunjukkan hasil reaktif.
Namun, Didi tak ingin terburu-buru membuat warga Batam panik. Ia menyebut, terhadap seluruh jemaah ini akan menjalani pemeriksaan swab terlebih dahulu di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam.
"Jadi yang akan diambil swab di Rumah Sakit Galang ada 10 orang. 6 jemaah WNA, 3 jemaah WNI, dan 1 garin masjid," ungkapnya.
Untuk 6 jemaah WNA sudah dibawa sejak Minggu (3/5/2020) malam, menggunakan dua mobil ambulans berbeda.
Ada pemisahan terhadap jemaah berstatus reaktif dan non-reaktif. Sedangkan 3 jemaah WNI dan 1 garin masjid akan segera menyusul dibawa ke RSKI Covid-19 di Pulau Galang.(tribunbatam.id/Bereslumbantobing/*)