Dia mengaku pagi saat pergi buang sampah dia melihat Pak Long tergeletak di bawah kasurnya.
"Saya kira dia tidur makanya saya pergi saja. Namun beberapa waktu kemudian saya balik, pak itu masih tergeletak. Saya panggil namun tidak ada menyaut, saya pun pergi," sambungnya.
Pergi belanja, hingga kembali pulang ke rumah, kondisinya masih seperti itu. Makanya dia memanggil pak RT.
"Lalu bersama-sama warga, kami ke rumah Pak Long itu, ternyata beliau sudah tidak bernapas. Bahkan mulutnya sudah dikerumuni lalat," katanya.
5 Jam Sejak Penemuan Baru Dievakuasi
Mayat itu dibiarkan terbaring hampir 5 jam akibat petugas kepolisian dan pihak kecamatan saling tunggu untuk proses evakuasi.
Namun sesaat tim evakuasi medis RSBP membawa mayat, tim evakuasi medis dari Puskesmas baru tiba.
“Nampak tak ada koordinasi. Kami warga di sini sudah menunggu sejak pagi tadi, namun Puskesmas belum ada respon. Mayat sudah dibawa, tim medis puskesmas baru tiba,” kata seorang warga kesal melihat aksi antar petugas itu, Rabu (6/5/2020).
Bahkan jajaran Polsek Sekupang pun belum berani melakukan evakuasi terhadap mayat.
"Kita masih menunggu petugas Puskesmas, namun petugas Puskesmas belum ada respon," ujar seorang petugas Polsek Sekupang.
Evakuasi Gunakan Protokol Covid-19
Sesuai protokol kesehatan, mayat harus dievakuasi oleh tim kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Kita dari Polsek sudah di TKP dari tadi, sudah kita sampaikan ke Puskesmas Sekupang, namun belum ada direspon," kata seorang polisi.
Saat itu, personel Polsek bersama Kapolsek dan Tim inafis Polresta Barelang sudah dilokasi kejadian.
Petugas Gunakan APD Lengkap