TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Pemerintah Singapura mulai merancang membuka perbatasan setelah pengetatan karena virus Corona.
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) pada Rabu (20/5) mengumumkan, negeri Merlion secara bertahap akan mengizinkan para pelancong untuk transit melalui Bandara Changi mulai 2 Juni.
"Ini adalah bagian dari strategi Singapura untuk secara bertahap membuka kembali transportasi udara guna memenuhi kebutuhan ekonomi kita dan orang-orang kita, sambil memastikan perlindungan yang memadai untuk perjalanan yang aman," kata CAAS seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Maskapai harus mengajukan proposal untuk jalur transit melalui Bandara Changi ke CAAS. Kemudian, otoritas akan mengevaluasi dengan mempertimbangkan keselamatan penerbangan, kesehatan masyarakat, serta kesehatan penumpang dan awak pesawat.
Saat ini, penumpang warga negara asing hanya boleh transit melalui Singapura jika berada di penerbangan pemulangan mereka ke tanah air alias repatriasi yang diatur oleh pemerintah mereka.
• Minim Penumpang, Kapal Tujuan Singapura dari Pelabuhan Harbour Bay Batam Batal Berangkat
CAAS mengatakan, akan menerapkan "langkah-langkah ketat" untuk memastikan penumpang transit tetap di fasilitas yang mereka tunjuk di daerah transit dan tidak berbaur dengan penumpang lain di Bandara Changi.
Staf bandara juga harus mengenakan alat pelindung diri saat berinteraksi dengan penumpang transit. "Tindakan pencegahan, seperti jaga jarak aman, pengambilan suhu untuk penumpang dan staf, akan terus ditegakkan," ujar CAAS.
Buka Perbatasan
Singapura secara bertahap akan membuka kembali perbatasannya yang memungkinkan penduduknya melakukan kegiatan penting di luar negeri dan orang asing untuk masuk juga transit di negeri Merlion.
"Kami akan melakukannya dengan hati-hati, dengan tindakan pencegahan dan perlindungan yang diperlukan," kata Kementerian Kesehatan Singapura, Selasa (19/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Posisi Singapura berbatasan langsung dengan Batam.
Singapura akan keluar dari "pemutus sirkuit", kebijakan pembatasan untuk mengekang penyebaran virus corona baru, pada 1 Juni, dan membuka kembali kegiatan ekonomi secara bertahap.
Tetapi, pembukaan kembali perbatasan Singapura akan "dinilai dan dilaksanakan secara terpisah dari tiga fase pencabutan pemutus sirkuit yang luas" karena situasi global tetap "bergejolak".
"Singapura saat ini sedang menjajaki kemungkinan uji coba pengaturan jalur hijau dengan beberapa negara yang dinilai memiliki risiko yang setara atau lebih rendah dari penularan masyarakat seperti Singapura, di mana perjalanan penting dalam jumlah terbatas dan dengan perlindungan, bisa dilakukan dengan aman," ujar Kementerian Kesehatan Singapura.
Pembukaan kembali perbatasan juga akan mempertimbangkan untuk memperluas pengaturan tersebut secara bertahap seiring dengan membaiknya kondisi global.