TRIBUNBATAM.id - Saat lebaran, opor dan rendang menjadi menu masakan yang disajikan untuk disantap bersama lontong maupun ketupat.
Kedua makanan ini memang sangat ikonik dan menjadi hidangan wajib ketika Idul fitri tiba.
Opor dan rendang biasanya dibuat dalam jumlah besar untuk bisa disantap bersama sanak keluarga.
Tapi sayang, hidangan opor dan rendang tersebut terkadang tidak langsung habis, kemudian dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.
Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.
Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan opor dan rendang itu.
Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis.
Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.
Bahaya memanaskan makanan santan
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya.
Menurut dia, opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan.
• Tinggi Kalori, Berikut Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengonsumsi Kerupuk
• Biasa Tersaji Saat Hari Raya Idul Fitri, Simak Fakta Unik Seputar Kue Nastar
Hal inilah yang membuat opor dan rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.
Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatkan berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak.
Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya.
Santan tak boleh dimasak terlalu lama
Selain itu, dia menganjurkan, memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.
Sama halnya dengan memasak berulang kali, memasak santan terlalu lama bisa juga menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas.
Rista memaklumi banyak orang pernah memanaskan opor dan rendang, terutama saat Lebaran tiba.
Hal itu dilakukan untuk mencegah tindakan mubazir karena membuang makanan.
• Sekdaprov Minta ASN Tak Adakan Open House, Halal Bihalal dan Mudik Selama Pandemi Covid-19
Dia pun berpendapat, dalam sebulan, boleh saja memakan opor atau rendang yang dipanaskan maksimal sebanyak 3 kali.
Namun, konsumsi makanan tersebut sebaiknya tetap dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur.(TribunBatam.id/Widi Wahyuning Tyas) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Efek Buruk Makan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali".