NEW NORMAL DI BATAM

Jelang New Normal di Batam, Disbudpar Izinkan 14 Tempat Hiburan di Kampung Bule Beroperasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Pengawasan dan Pembinaan Usaha Kepariwisataan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, mengecek penerapan protokol kesehatan di sejumlah bar Kampung Bule, Senin (1/6/2020). Sebanyak 14 tempat hiburan diizinkan untuk kembali beroperasi jelang penerapan New Normal di Batam.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sejumlah pemilik bar dan tempat hiburan di Kota Batam bisa sedikit tersenyum. 

Ini karena rencana penerapan New Normal oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang berpengaruh pada dibukanya kembali sejumlah tempat usaha, wisata dan ruang publik di Kota Batam.

Kebijakan ini, rencananya mulai diterapkan pada 15 Juni 2020. Seperti diketahui, kawasan Kampung Bule telah tutup sejak 20 Maret 2020 lalu akibat pandemi Covid-19.

Sudah sekitar dua bulan lebih, para pemilik bar dan staf yang bekerja di kawasan tersebut tidak mendapat penghasilan.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menyisir sejumlah bar dan tempat hiburan malam di kawasan Kampung Bule, Senin (1/6/2020).

Dipimpin Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata, agenda ini dilakukan guna mengecek penerapan protokol kesehatan di masing-masing lokasi bar dan tempat hiburan malam untuk keputusan dibukanya kembali kawasan wisata Kampung Bule tersebut.

Ardiwinata mengatakan, saat ini sudah ada 18 tempat hiburan di Kampung Bule yang didata oleh Dinas Pariwisata Kota Batam.

Sejumlah tempat hiburan ini sudah menanda tangani surat pernyataan untuk mematuhi protokol kesehatan, yang menjadi berkas wajib guna membuka kembali tempat usahanya.

"Sudah ada 18 yang kami data. Dari jumlah itu, ada 14 yang sudah mematuhi protokol kesehatan, dan kami izinkan buka. Sisanya masih menyusul, dan belum boleh beroperasi sampai benar-benar mematuhi protokol kesehatan," ujar Ardiwinata.

Sejumlah lokasi tempat hiburan yang diizinkan untuk dibuka di antaranya menerapkan protokol kesehatan, seperti spanduk imbauan, tempat cuci tangan, sekat pembatas kasir, serta thermal gun untuk mengecek suhu tubuh.

Mengenal Istilah dan Sejarah Pandemi dalam Dunia Kesehatan

Mapolsek Daha Selatan Diserang, Brigadir Leonardo Gugur, Pelaku Bersenjata Samurai

Protokol kesehatan yang telah disiapkan oleh para pelaku usaha tempat hiburan malam itu menjadi objek penilaian bagi Tim Pengawasan dan Pembinaan Usaha Kepariwisataan, dari Dinas Pariwisata Kota Batam.

Ardiwinata menegaskan kepada para pengelola dan pelaku usaha untuk menjaga serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di tempat-tempat usahanya.

"Kami berharap di tanggal 15 Juni 2020, semua destinasi wisata bisa kembali dibuka, tapi dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan. Itu yang paling penting," tambah Ardiwinata.

Jual Motor dan HP Bayar Sewa Ruko

Kampung Bule jadi satu pusat hiburan malam di Kota Batam.

Kawasan ini terkenal dengan kemeriahan dan ingar-bingar tempat hiburan semisal klub, bar dan restoran mewah di sekitarnya.

Biasanya, tempat wisata ini cukup ramai yang didominasi oleh pengunjung dari mancanegara.

Pada akhir pekan, wisatawan dari Singapura dan India juga tampak memadati bar-bar dan klub di lokasi ini. 

Namun kali ini, suasana tampak berbeda.

Sejak dua bulan belakangan, Kampung Bule seolah kehilangan gairahnya.

Sebagian besar bar dan toko telah ditutup di kawasan wisata ini.

Jumlah kurang lebih 25 bar tidak beroperasi lagi.

Dwi Sasono Tersangka Kasus Ganja : Saya Bukan Penipu, Saya Bukan Kriminal, Saya Korban

Icha, pemilik satu bar dan restoran bernama Stampel mengaku sebagian besar bar di Kampung Bule tutup sejak 20 Maret 2020 lalu.

Sebab, wabah virus Corona merebak di Kota Batam.

Hingga kini, para pemilik bar masih belum mendapat kepastian dari pemerintah, kapan tempat ini mulai beroperasi kembali.

"Awalnya mendadak disuruh tutup itu cuma sampai tanggal 30 Maret saja.

Kami pikir tak masalah kalau cuma tutup sepuluh hari saja.

Tapi nyatanya sampai sekarang tak buka-buka," ujar Icha, dalam live talkshow Tribun Podcast (Tripod) pada Jumat (22/5/2020) malam.

TRIBUN PODCAST - Pelaku usaha hiburan malam dalam acara live streaming Tribun Podcast (Tripod) di Lively Place bar, kawasan wisata Kampung Bule, Jumat (22/5/2020) malam. (TRIBUNBATAM.id)

Deretan Tempat Ini Paling Beresiko Tertular Corona serta Cara Pencegahannya Saat New Normal Berlaku

Bagi Icha dan rekannya, Susi, sebagai pelaku usaha dunia hiburan malam, menutup tempat usaha dua bulan lamanya bukanlah hal mudah.

Bahkan, Icha harus terus memutar otak untuk melunasi biaya pengeluaran yang terus berjalan dan tidak sebanding dengan pendapatan.

Dengan tutupnya bar dan restoran, otomatis tidak ada pemasukan bagi Icha. Sementara itu, dia masih tetap harus membayar uang sewa rumah toko (Ruko).

Jumlahnya mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan, plus denda apabila telat membayar.

Belum lagi, biaya listrik, air, internet serta gaji karyawan juga menjadi beban pengeluarannya.

Di tengah kondisi finansial yang terpuruk ini, Icha terpaksa merumahkan 26 karyawannya.

Tanpa ada penghasilan, Icha mengaku tidak sanggup membayar upah gaji masing-masing karyawan selama dirumahkan.

2 Pria Tak Dikenal Bawa Samurai Serang Kantor Polsek, 1 Brigadir Polisi Tewas, Mobil Patroli Dibakar

"Kita bukannya tidak mau memberi gaji ke karyawan, Tapi kita sudah tidak bisa lagi. Karena memang pemasukan tidak ada. Beberapa hari lalu kami memang sempat kasih THR kepada karyawan. Tapi tidak bisa semuanya," ungkap Icha.

Icha dan Susi tidak memiliki usaha sampingan untuk membayar sewa Ruko dan fasilitasnya.

Selain itu keduanya memiliki beberapa bar.

Terpaksa mereka berhutang pada bank guna melunasi tagihannya tersebut.

Para pelaku usaha hiburan malam ini juga rela menjual beberapa barang berharga miliknya semisal sepeda motor dan handphone untuk menutupi kekurangan.

Jatuh dari Rakit, Seorang Pria Hilang saat Memancing di Kolam, Dekat Kampung Panglong Nongsa Batam

2 Pria Tak Dikenal Bawa Samurai Serang Kantor Polsek, 1 Brigadir Polisi Tewas, Mobil Patroli Dibakar

Ke depannya, Icha berharap agar pemerintah memberikan cukup perhatian kepada pelaku usaha dunia hiburan.

Satu bentuk perhatian yang diharapkan adalah kepastian kapan tempat wisata Kampung Bule dapat dibuka kembali.

"Kami mohon kepada pemerintah agar bar, klub dan restoran ini dapat beroperasi kembali. Kami akan selalu menerapkan protokol kesehatan. Sebab pengunjung bar kami sehari-hari juga tidak banyak. Cuma 3 sampai 5 orang per malam dan situasi juga selalu kondusif," ujar Icha.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami)

Berita Terkini