Bukan hanya toples saja, anggota DPRD ini juga membanting botol bir di lantai pendopo.
Heri Widodo mengungkapkan, saat itu Bupati Maryoto Birowo sudah diberi tahu aksi koboi tamunya itu.
Sang bupait kemudian meminta anggota DPRD Tulungagung itu untuk menunggu sebentar.
Tapi bukannya sabar menunggu, anggota DPRD itu malah pergi.
"Bupati sudah bilang, lima menit lagi beliau tiba di pendopo," beber Heri.
"Tapi anggota dewan itu malah pergi," lanjut dia.
Heri Widodo meminta polisi mengusut aksi koboi itu dan menghukum pihak-pihak yang terlibat.
Menurut dia, secara hukum aksi ini tidak perlu dilaporkan karena ada anggota polisi dan Satpol PP yang menjaga pendopo.
Sehingga, seharusnya atas nama hukum mereka bisa menindak anggota dewan atas dugaan tindak pidana.
"Bahkan dalam kejadian itu juga ada ancaman membunuh."
"Dia menantang duel anggota Satpol PP," ujar Heri Widodo.
Anggota DPRD Ngamuk Lempar Mikrofon
Fenomena anggota DPRD ngamuk biasanya terlihat di ruang rapat. Seperti diperlihatkan Sukri Wailissa.
Aanggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah itu mengamuk dan membalikan meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 viral di media sosial dan grup WhatsApp.
Video ngamuknya Sukri viral di media sosial. Politikus PKB ini terlihat marah sambil melempar mikrofon dan sejumlah dokumen.