Sebagai tambahan informasi, sebelumnya WHO hanya menyarankan individu yang mengalami gejala atau merawat orang yang menderita virus corona untuk memakai masker, meskipun banyak daerah telah menerapkan kebijakan yang lebih ekspansif di tingkat lokal.
Rekomendasi penggunaan masker kain Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pertama kali merekomendasikan penggunaan masker kain secara luas pada 3 April 2020.
Penundaan WHO menggambarkan sulitnya menyusun dan mengomunikasikan pedoman kesehatan masyarakat untuk seluruh dunia, bahkan di situasi pandemi yang bergerak cepat.
"Setiap rekomendasi yang kami keluarkan harus berlaku untuk setiap jenis situasi," ujar Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO pada Covid-19.
"Kita perlu mengeluarkan panduan yang sesuai untuk semua, tetapi itu berarti kita tidak bisa spesifik untuk setiap situasi yang tepat," lanjut dia.
Masker telah menjadi topik yang sangat kontroversial selama pandemi Covid-19.
Pada awalnya, sebagian besar pejabat kesehatan meminta masyarakat umum untuk tidak menggunakan masker, di mana sebagian besar karena masalah pasokan, tetapi juga karena beberapa peneliti mengatakan tidak ada cukup bukti untuk mendukung praktik tersebut.
Namun, saat penelitian lebih lanjut muncul tentang penularan asimptomatik, yang menunjukkan bahwa orang yang tampaknya sehat sekalipun dapat menyebarkan virus, dan kemanjuran masker wajah, sebagian besar kelompok kesehatan membalikkan arah.
.
.
.