TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sejumlah warga Kabupaten Kepulauan Anambas memadati kantor pos yang terletak di Jalan Imam Bonjol, seberang kantor DPRD Anambas, Kamis (11/6/2020).
Sejak masih pagi, kantor pos itu sudah ramai dengan warga yang antre.
Ya, di hari itu, bantuan langsung tunai (BLT) tahap kedua dari Pemerintah Pusat melalui kantor pos di daerah ini kembali disalurkan.
Saking ramainya warga yang antre, banyak yang tak kebagian tempat duduk.
Alhasil, warga duduk meleseh di tempat-tempat yang ada.
Namun mereka tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak.
Meski begitu, ada juga beberapa warga yang masih tidak menggunakan masker.
Di pojokan halaman kantor pos itu, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang duduk beralaskan semen teras tampak termenung.
• LINK http://ppdb-batam.id Untuk PPDB Batam Susah Diakses, Disdik Buka Posko Pengaduan
Saat didatangi, ia hanya terdiam saja. Ketika ditanya dengan siapa ia datang, ia menjawab hanya seorang diri.
Namanya Saleh (72). Ia harus menyeberang pulau terlebih dahulu untuk bisa sampai di lokasi pengambilan BLT dari Pemerintah Pusat.
"Saya dari Sedok ke sini naik kapal pompong. Ya lagi nunggu antrean, sudah dari pagi saya di sini," ujar Saleh terbata-bata.
Pada Mei lalu, Saleh juga menerima BLT, dan ini kali kedua ia mendapat bantuan.
"Bulan kemarin saya juga dapat, uang tunai Rp 600 ribu. Kalau sembako ada juga saya dapat, alhamdulillah inilah yang bisa saya andalkan. Saat ini kerjaan tidak ada, kan saya petani.
Semenjak Corona sudah jarang bertani," tuturnya.
Pendapatan sehari-hari bapak lima anak ini jadi tidak menentu sejak ada pandemi Covid-19.
"Saya punya anak sudah pada nikah semua. Sekarang tinggal sama istri saja di rumah. Ya cukup-cukupkanlah kebutuhan yang saat ini dibantu pemerintah," ucapnya.
Saat ditanya apa saja yang ia bawa untuk mengambil uang tunai di kantor pos, ia menyebutkan hanya membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK) saja.
Dari informasi yang didapatnya, bantuan ini kabarnya akan diberikan selama empat bulan. Saleh sangat berharap bisa mendapat bantuan yang sama pada bulan berikutnya.
Pandemi Covid-19 ini membuat kehidupannya berubah total.
"Biasanya saya nanam sayur kan, jadi sekarang di rumah saja. Kadang sayur itu laku kadang nggak.
Sudah umur segini kadang sakit-sakitan berdiri lama," keluhnya.
Dari uluran pemerintah, ia berterima kasih sekali bisa diperhatikan dan dibantu, baik itu sembako dan uang tunai.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)