BATAM TERKINI

Saat Pasar Ditutup Total, Semua Pedagang Pasar Tos 3000 Bakal Jalani Tes Covid-19 Massal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadis Kesehatan Batam Didi Kusmajardi

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketersediaan rapid test di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencukupi untuk pengetesan terhadap seluruh pedagang Toss 3000.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi.

Didi mengatakan stok di gudang saat ini masih ada 750 alat.

Belum lagi, stok yang tersebar di semua puskesmas yang jumlahnya mencapai 2.200 alat.

"Kebutuhan stok yang ada, bahkan ketersediaan alat cukup untuk semua pedagang yang ada di sana," ujar Didi, Kamis (18/6/2020).

Rapid test ini akan dilakukan secara bertahap kepada pedagang pasar Tos 3000, pasca adanya 13 kasus positif di area pasar.

Didukung lagi dengan saat ini ketersediaan alat rapid test cukup untuk semua pedagang pasar.

Sementara itu, untuk teknis rapid test pedagang, pihaknya akan mengerahkan tim kesehatan dari Kecamatan Lubukbaja.

Pembagian tugas akan segera disusun, agar tidak mengganggu pelayanan di puskesmas.

Mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rapid test pedagang, Didi mengungkapkan akan menyesuaikan dengan waktu penutupan pasar.

Menurutnya kalau pedagang bersedia ikut tes tidak akan membutuhkan waktu lama.

"Kalau Pak Wali kemarin maunya tiga hari selesai. Kami bisa upayakan itu. Jika nanti butuh tenaga medis tambahan, kami bisa perbantukan dari kecamatan lain. Pada dasarnya tim kesehatan siap. Kluster lain tetap jalan. Tim medis tetap ke lapangan menyisir warga yang kontak dekat dengan pasien positif," katanya.

Didi menambahkan saat ini baru 334 pedagang di area pasar yang sudah menjalani rapid test.

Untuk tes lanjutan masih menunggu jadwal dari koordinator Kecamatan Lubukbaja.

"Kami siap turun kapan saja. Sekarang tinggal menunggu jadwal dari tim gugus tugas kecamatan saja. Alat dan petugas sudah ready, jadi tinggal waktunya saja lagi," katanya.

Didi juga mengatakan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam juga sudah memesan sebanyak 5.000 alat rapid test.

Hingga kini sudah dikirim sebanyak 850 alat. Sedangkan untuk sisanya akan dikirim dalam waktu dekat ini.

Selain fokus penyelesaian rapid tes di kluster pasar Tos 3000, pihaknya masih terus melakukan penyisiran terhadap kasus positif lainnya. Untuk itu, kebutuhan alat rapid masih terus bertambah.

"Beberapa waktu lalu Pak wali juga minta bantuan kepada pengusaha. Jadi penyisiran bisa jalan terus," katanya. 

Jadwal Penutupan Pasar Tos 3000 Batam

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam akan mulai melakukan penataan Pasar Tos 3000 pada 22 hingga 24 Juni 2020 mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau mengatakan penataan ini dilakukan secara serentak.

"Dalam tiga hari itu, pasar akan ditutup dari aktivitas jual dan beli. Pengelola maunya sekali jalan selesai. Jadi tutup total semua," ujar Gustian, Kamis (18/6/2020).

Diakuinya keputusan sudah disepakati bersama baik pengelola, serta aparat keamanan yang akan membantu penataan pasar nantinya.

Pasar akan ditata ulang, nantinya akan ada pengelompokan pedagang berdasarkan jenis jualannya.

Antara pasar basah dan kering akan dipisahkan.

• Kasus Baru Virus Corona di Batam, 2 Orang Positif Covid-19 Asal Klaster HOG Eden Park

Selain itu ada dua pintu masuk dan satu pintu keluar yang disiapkan nantinya.

"Kita akan buat per blok. Untuk ayam, ikan, dan sejenisnya dibuat satu titik. Begitu juga yang menjajakan sayuran dan lainnya. Jadi tidak seperti sekarang ini, semua gabung. Kalau sudah ditata akan lebih bersih dan tertib," ujar Gustian.

Gustian melanjutkan, mulai besok timnya akan turun ke pasar untuk sosialisasi mengenai penataan pasar ini.

Pedagang yang berjualan di pasar tersebut akan diinformasikan waktu penutupan pasar.

Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan komoditas sayur bagi masyarakat Batam.

Pihaknya juga akan memanggil distributor yang sudah ada di pasar untuk tidak memesan komoditas sayur berlebihan, cukup untuk kebutuhan saja.

"Menyesuaikan saja, yang penting mencukupi kebuthan saja. Jangan sampai mereka stok banyak ketika pasar akan ditutup. Nanti malah mereka yang merugi," katanya.

Menurutnya, jika terdapat stok komoditas yang masih banyak akan dialihkan ke pasar TPID atau di kios sementara yang disiapkan untuk relokasi pedagang pasar induk.

Nanti semua komoditas itu akan dibawa ke sana.

Hari ini, Bidang Pasar Disperindag Kota Batam juga baru saja turun ke lapangan dan mengukur lokasi pasar.

Ia berharap penataan nanti bisa berjalan dengan lancar. Sehingga penataan ulang ini bisa menjadi percontohan bagi pasar lainnya.

Sementara itu, selama ini pasar Tos 3000 menjadi pusat pendistribusian komoditas kebutuhan.

Untuk itu, perlu langkah-langkah agar tidak ada permasalahan yang menyangkut kebutuhan masyarakat, ketika penutupan pasar berlangsung.

"Besok atau lusa akan ada rapat terakhir bersama dengan Kapolresta Barelang dan Dandim dan semua instansi lainnya untuk persiapan sterilisasi pasar," katanya.

Penataan pasar tersebut akan diupayakan selesai dalam tiga hari.

Hal ini sesuai dengan arahan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dalam rapat bersama pelaku usaha beberapa waktu lalu.

Ia meminta pedagang di pasar juga turut membantu kelancaran pembersihan pasar.

"Kami juga sudah minta dinas kebersihan untuk siapkan armada dan petugas, ada Damkar juga nanti untuk penyemprotan, begitu juga dengan Satpol PP," katanya.

Reaksi Pedagang di Tos 3000

Rencana penutupan sementara Pasar Tos 3000 oleh pemerintah kota Batam (Pemko) untuk dilakukan penataan ternyata masih belum diketahui oleh para pedagang pasar tersebut.

Saat ditemui TRIBUNBATAM.id, Kamis (18/6/2020), mereka mengaku tidak mengetahui rencana Pemko yang melakukan penutupan pasar selama 3 hari.

Berdasarkan pantuan TRIBUNBATAM.id, kondisi pasar Tos 3000 masih tetap ramai dan banyak dikunjungi warga Batam.

Kebanyakan warga menggunakan masker, baik masker kain dan ada yang menggunakan masker kain.

Namun dari ratusan pedagang dan pembeli ada yang tidak menggunakan masker, sekitar 5 orang.

Bahkan ada seseorang dengan kondisi hamil muda tidak menggunakan masker pada saat ke Pasar Tos 3000.

Meskipun sudah dipasang banner dan dilakukan himbauan oleh security masih saja ada beberapa tidak menggunakan masker.

• 13 Pasien Covid-19 di Batam Terkait Pasar TOS 3000, Pemerintah Bakal Tata Ulang 2.500 Pedagang

Bahkan pengamen masuk ke kawasan pasar Tos 3000 tak menggunakan masker, lalu dipanggil dan peringatan oleh security untuk tidak boleh masuk di kawasan Tos 3000 apabila tidak menggunakan masker.

Sementara terkait rencana penutupan, meskipun ada sejumlah pedagang yang protes, tapi kebanyakan pedagang dan karyawan mengaku pasrah jika harus dilakukan penutupan sementara.

Ahkwa, seorang pedagang pisang mengaku menerima jika Pemko Batam akan menutup sementara pasar Tos 3000.

Hanya saja, dia berharap tidak dilakukan secara tiba-tiba dan harus diberitahukan dulu agar tidak stock barang banyak.

"Kalau ditutup sekalian lalu di bersihkan, jadi tidak wacana, karena sudah diberitakan hendak di tutup, akibatnya pasar jadi sepi," kata Ahkwa pada TRIBUNBATAM.id, Kamis (18/6/2020).

Berbeda pula dengan Muntasir, sebagai karyawan yang digaji harian, ia mengaku hendak melawan jika dilakukan penutupan pasar Tos 3000.

"Kami karyawan, tidak setuju kalau dilakukan penutupan, upah harian, mau makan apa kami dan keluarga," kata Muntasir.

Burhan pedagang sayuran juga tidak setuju jika pasar Tos 3000 dilakukan penutupan, namun Ia hanya pasrah jika memang dilakukan penutupan.

"Tidak ditutup saja sudah merugi apalagi dilakukan penutupan," kata Burhan.

Selama Covid-19 melanda, dia terpaksa harus mengambil uang tabungan untuk membayar gaji karyawan, karena pasar sepi tidak seperti dahulu.

Menurut Burhan jika dilakukan penutupan pasar maka banyak faktor yang dirugikan, ada ribuan pedagang dan karyawan yang menggantungkan hidupnya di pasar Tos 3000.

Kebanyakan pedagang takut adanya Covid-19, namun harus ke pasar untuk makan anak dan istri.

Adapula tidak sebeberapa takut Covid-19 apabila menjaga kebersihan.

Kerumunan pembeli di pasar Tos 3000 karena para sebelum membeli kebutuhan pembeli memilih barang yang hendak dibelinya.

Pembeli ketika memilih barang ada menggunakan sarung tangan dari plastik, namun lebih banyak yang tidak menggunakannya.

2.500 Pedagang Bakal Ditata Ulang

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan, dalam waktu dekat akan ada penataan ulang pedagang di Pasar TOS 3000 Batam'

Sebagaimana diketahui, saat ini ada 2.500 pedagang di pasar yang berlokasi di Jodoh, Batam tersebut.

Sementara itu, saat ini ada sebanyak 13 pasien positif covid-19 di Batam yang terkait dengan pasar tersebut.

"Ya benar, berdasarkan data ada kurang lebih 2.500 pedagang di situ, akan kita tata ulang semua pedagangnya," ujarnya kepada TRIBUNBATAM.id, Rabu (17/6/2020).

Agar kondusif dan lancar, rencananya pemerintah akan meminta bantuan dari aparat seperti anggota TNI  proses penataan ulang.

Diperkirakan, proses penataan ulang pedagang ini akan membutuhkan waktu maksimal lima hari.

• JADWAL Layanan Pengurusan Paspor di Kantor Imigrasi Batam Selama Masa New Normal

• BARU 334 dari 1.235 Pedagang Pasar TOS 3000 Jalani Rapid Test, Kadinkes Ungkap Rencana Tes Massal

Selama proses ini, para pedagang Pasar Tos 3000 diminta agar menghentikan pemesanan komoditas sayur yang biasa dilakukan.

Hal ini untuk mencegah agar pedagang tidak merugi akibat bahan baku yang melimpah dan membusuk.

"Kita suruh hentikan pemesanan pasokan bahan dagangan, agar pada saat penataan pedagang tidak memiliki stok sayur lagi. Jadi jangan sampai masih ada stok dan membusuk, supaya pedagang tidak merugi juga," terangnya.

Adapun penataan yang dilakukan berupa pengaturan jarak antar pedagang, penerapan menggunakan masker dan hand sanitizer di lingkungan pasar, hingga membatasi pintu masuk dan keluar pasar.

Jika selama ini, pembeli dapat masuk area pasar dari segala penjuru, kini, pintu masuk pasar hanya akan dibuat tiga pintu saja. Akses keluar dan masuk juga akan dipisah nantinya.

Sedangkan soal protokol kesehatan, Gustian mengharapkan seluruh pedagang dan pembeli mematuhi protokol tersebut.

Terkait waktu penataan, Gustian masih berdiskusi dengan pihak pengelola dan pedagang pasar. Meski begitu, tim sudah dikerahkan untuk turun mengukur luasan pasar agar jarak antar pedagang dapat diatur sedemikian rupa, yakni satu hingga dua meter.

"Proses penataan ini tentunya melibatkan banyak pihak, pengelola maupun pedagang ikut terlibat. Waktu pelaksanaannya juga harus pas, sebab pak Wali Kota ingin semuanya cepat selesai," tambah Gustian.

Atur Jarak

Suasana di Pasar Tos 3000 yang terletak di Sei Jodoh, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, masih ramai dikunjungi warga Batam.

Kendatipun sudah ada sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pantauan Tribunbatam.id, Rabu (17/6/2020) sekira pukul 9.15 wib, pasar tampak ramai dengan pedagang dan pembeli.

Pada sisi selatan dan sisi timur Pasar Tos 3000, sudah ada pengaturan jarak kurang lebih 200 cm. Itu untuk warga yang belanja dan bisa menerapkan social distancing.

Meski begitu, dari ratusan warga yang ada di pasar itu, baik pedagang dan pembelinya, masih saja ada beberapa orang yang tidak mengenakan masker saat berbelanja.

• Ditanya Sule Jika Berjodoh Kembali dengan Gisel, Gading Marten: Harusnya akan Lebih Baik

Bahkan ada wanita yang sedang hamil muda ketika ke pasar ini dengan suaminya tidak mengenakan masker.

Sementara itu, di pasar ini juga disediakan tempat mencuci tangan di depan masuk pasar dan spanduk imbauan. Namun kebanyakan warga yang masuk ke Pasar Tos 3000 tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke pasar.

Kondisi di sisi selatan dan timur Pasar Tos 3000 berbanding terbalik dengan kondisi di sisi Utara. Kondisi jalannya sempit. Alhasil warga terlihat berdesakan, dan tidak bisa untuk menjaga jarak.

Sama halnya di dalam pasar, yakni para pedagang ikan, ayam dan daging. Kondisi dalam pasar yang becek dan banyak air yang tergenang.

Kardi, Ketua Sekuriti Pasar Tos 3000 mengatakan, sudah ada surat edaran dari pihak pengelola untuk mengatur jarak para pedagang, yakni dengan ketentuan 180 cm.

Ia dengan rekannya baru bisa mengatur jarak sisi selatan dan sisi timur.

"Kami disuruh pengelola untuk mengatur jarak dengan menggunakan cat berwarna putih untuk di luar dan cat berwarna merah untuk di dalam pasar ikan," kata Kardi pada TRIBUNBATAM.id, Rabu (17/6/2020).

Dengan kondisi hujan, Kardi bersama rekannya berhenti sejenak untuk mengatur jarak para pedagang.

Nantinya semuanya harus mematuhi jarak yang sudah ditentukan, Ia terpaksa harus memundurkan pedagang untuk memberikan jalan pada pembeli dan pembeli juga bisa menjaga jarak pada masa new normal pandemi Covid-19. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Hilmi Heptana/Hening Sekar Utami)

Berita Terkini