TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON DC - Rapper kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Kanye West, menjadi sorotan publik setelah ia mengunggah cuitan akan mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kita harus menyadari potensi Amerika dengan yakin pada Tuhan, menyatukan visi, dan membangun masa depan. Saya mencalonkan diri sebagai Presiden AS," kata dia di Twitter.
Dalam hitungan jam saja, kicauan Kanye West itu dibanjiri komentar dari netizen, ada yang memberikan dukungan, mempertanyakan, hingga melontarkan ejekan.
Dilansir Forbes Minggu (5/7/2020), tidak diketahui alasan rapper berusia 43 tahun itu berniat menantang petahana Presiden Donald Trump.
Sebab, selama ini West beberapa kali kedapatan mengenakan topi dengan tulisan MAGA, atau Make America Great Again, yang adalah slogan kampanye Trump.
Bersama dengan istrinya, Kim Kardashian, keduanya menghabiskan beberapa momen bersama dengan lingkaran sang presiden di Gedung Putih.
Keduanya merupakan sosok kunci rapper A$AP Rocky dibebaskan dari penjara Swedia, setelah ditahan dalam sebuah insiden perkelahian.
Secara teori, kans West menjadi Presiden AS sebenarnya masih terbuka lebar jika memutuskan mengikuti kontestasi dari Partai Republik.
• Bersiaga Penuh, Media Korea Utara Minta Publik Patuhi Perintah Kim Jong Un Hadapi Virus Corona
• Ini Reaksi Warga Hong Kong terkait Tawaran Inggris soal Kewarganegaraan
Republikan akan memulai konvensi untuk memilih jagoan mereka dalam Pilpres AS pada Agustus mendatang di Charlotte (North Carolina) dan Jacksonville (Florida).
Namun jurnalis Bloomberg, Derek Wallbank, menulis dalam opininya peluang Kanye West untuk menjadi calon orang nomor satu relatif terjal.
Dia tidak saja harus segera melakukan kampanye pada Juli ini, tapi juga harus lolos pendaftaran di 50 negara bagian dan Distric of Columbia.
Belum lagi sang rapper harus membangun sebuah organisasi politik dengan kapabilitas presiden, dan berpotensi tak disokong partai mana pun.
"Sampai saat ini, Kanye West belum mengisi pendaftaran di Komisi Pemilihan Federal sebagai syarat pencalonan," jelas Wallbank dalam laporannya.
Oleh karena itu, sejumlah netizen kemudian menyatakan bahwa pengumuman pencalonan Presiden AS tersebut hanyalah gimmick semata, sebagai bagian dari promosi albumnya.
"Harus kukatakan aku sangat terkejut masih banyak orang yang tak paham dengan caranya mempromosikan album," kata Editor GEN, Hanif Abdurragib.