TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Tiga bulan sudah KM Kelud tidak berlayar ke Tanjungbalai Karimun.
Kapal penumpang milik PT Pelni tersebut terakhir mengantarkan penumpang dari Tanjung Priok ke Tanjungbalai Karimun pada bulan April 2020.
Tidak berlayarnya KM Kelud diketahui karena wabah Covid-19.
Diketahui sebanyak 29 Anak Buah Kapal (KM Kelud) yang berlayar pada hari itu dinyatakan positif Covid-19.
Para ABK tersebut dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang.
Para penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun pada saat itu berjumlah 42 orang.
Keseluruhannya merupakan warga Kabupaten Karimun.
Mereka tiba dan turun di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam.
Begitu tiba di Karimun mereka langsung dibawa oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun ke lokasi karantina terpusat di SMP Negeri 2 Binaan, Kecamatan Tebing.
Mereka kemudian menjalani karantina dengan mengikuti sejumlah program yang ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun.
"KM Kelud berangkat tanggal 26 ke Belawan dan tanggal 29 ke Priok," kata Kepala Cabang PT Pelni Tanjungbalai Karimun, Yusuf, Rabu (15/7/2020).
Setelah sembilan hari menjalani masa karantina, puluhan penumpang yang keseluruhannya warga Karimun itu menjalani rapid test pada Senin (20/4/2020).
Hasilnya ke 42 orang itu dinyatakan non reaktif rapid.
Sehari pasca pemeriksaan rapid tes, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun memperbolehkan mereka pulang ke rumahnya masing-masing.
Syarat Bagi Calon Penumpang
Kapal PT Pelni, KM Kelud, akan kembali menjalani rute Tanjungbalai Karimun.
Jadwal terbaru yang dikeluarkan oleh PT Pelni, KM Kelud berlayar dari Tanjungbalai Karimun tujuan Belawan Medan berangkat pada Minggu (26/7/2020), sekira pukul 14.00 WIB.
• Fakta Prilly Latuconsina & Reza Rahadian Buat Heboh Karena Pamer Cincin: Excited for This!
• Rawan Kecelakaan, Jalan di Ceruk Ijuk Bintan Ini Butuh Perhatian Pemerintah
Kemudian untuk rute Tanjungbalai Karimun-Batam-Tanjung Priok berlayar pada Rabu (29/7/2020) pagi, sekira pukul 09.00 WIB.
Namun untuk mendapatkan tiket KM Kelud tidak bisa diperoleh melalui online atau di travel agen.
Tiket KM Kelud hanya bisa doperoleh di loket penjuakan kantor PT Pelni Cabang Tanjungbalai Karimun di Sei Ayam, Kecamatan Tebing.
"Tiket dijual sekitar seminggu sebelum berangkat. Atau sekitar tanggal 17 atau 19 Juli 2020," kata Kepala Cabang PT Pelni Tanjungbalai Karimun, Yusuf, Rabu (17/7/2020).
Sejumlah persyaratan juga harus dilengkapi oleh calon penumpang.
Selain wajib memakai masker selama pelayaran, calon penumpang wajib memiliki surat hasil rapid test yang menyatakan non reaktif Covid-19.
Selain itu, Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) serta mendownload dan mengisi data pada aplikasi E-hac maksimal satu keluarga 10 orang.
Untuk mendapatkan surat keterangan hasil rapid test, calon penumpang dapat melakukan pemeriksaan di rumah sakit ataupun klinik kesehatan yang menyediakannya.
"Kami tidak menyediakan pelayanan rapid test," sebut Yusuf.
Yusuf menyebutkan calon penumpang juga harus membuat surat pernyataan bersedia tidak akan diberangkatkan apabila dalam kondisi tidak sehat atau suhu tubuh mencapai 38 derajat.
"Di sini surat pernyataan untuk hari H keberangkatan. Di saat beli tiket dia sehat dan ternyata suhu tubuhnya 38 maka tidak diberangkatkan," jelas Yusuf.
Terkait surat pernyataan tersebut, lanjut Yusuf bertujuan agar tidak terjadi polemik di saat pelayaran KM Kelud.
"Agar tidak jadi polemik. Kita ikat (calon penumpang) dengan begitu, biar sama-sama enak. Kami juga tetap berkoordinasi dengan gugus," terangnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)