TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pertama di wilayah Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong, Kota Batam diprediksi akan selesai pada bulan Desember 2020.
Proyek pembangunan IPAL ini meliputi penyediaan lima stasiun pompa, jaringan perpipaan rumah tangga, dan bangunan Waste Water Treatment Plan (WWTP).
Bangunan IPAL sendiri terdiri atas empat bagian, yaitu gedung adiminstrasi, bangunan FCR tempat mengolah limbah, bangunan deodorization, serta tempat pengolahan pupuk.
Saat ini, pengerjaan bangunan IPAL sudah mencapai kurang lebih 97% dengan jaringan koneksi pipa ke rumah-rumah tersambung 30%.
"Untuk di sini kan progresnya sudah hampir 97%. Ini nanti akan kita sempurnakan dengan penghijauan di area sekitar IPAL, dan tambahan tanaman merambat, serta jaringan perpipaan yang terpasang ke rumah-rumah," terang Manajer Pengelolaan Lingkungan, Badan Fasling, BP Batam, Iyus Rusmana.
Proses pengerjaan ini dilakukan oleh BP Batam bekerja sama dengan PT Hansol dari Korea Selatan. Sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) awal yang ditetapkan pada tahun 2015, rencananya air hasil pengolahan limbah ini dibuang ke laur dengan kondisi telah ternetralisir.
Namun, langkah ini dirasa kurang efektif, dan tak sejalan dengan cita-cita BP Batam menciptakan sumber air bersih alternatif bagi masyarakat Kota Batam.
Maka dari itu, tengah dilakukan pengkajian tentang bagaimana air bersih hasil daur ulang limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri dan rumah tangga.
"Seiring dengan berjalannya waktu, kita juga memiliki misi untuk menjaga ketahanan air dengan recycling, termasuk salah satunya pengolahan air limbah," ujar Iyus.
Jaringan IPAL tersebut mampu menghasilkan sekitar 18 m³ kompos per hari, dan air bersih sebanyak 230 liter per detik.
Rencananya, untuk tahap awal, pipa akan terpasang pada 11 ribu sambungan rumah di kawasan Batam Center.
Dengan adanya IPAL, diharapkan air bersih di Kota Batam dapat didaurulang dan dipakai kembali, sehingga mengurangi potensi krisis air di Batam. Untuk itu, diperlukan kerjasama dan dukungan masyarakat atas pembangunan dan pemasangan jaringan IPAL di rumah-rumah.
"Kita selalu sosialisasikan ke masyarakat, beberapa kali tim turun ke perumahan-perumahan dan menjelaskan tentang IPAL serta manfaat-manfaatnya," ujar Iyus. (adv)