BINTAN TERKINI

Penderita Demam Berdarah Bertambah, Dinkes Bintan Catat 5 Orang di Bulan Juli 2020

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi demam berdarah di Bintan - Angka penderita demam berdarah di Kabupaten Bintan bertambah. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan menyebutkan, sebanyak 5 orang terjangkit DBD selama Juli 2020.

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri bertambah.

Sebanyak 5 warga Bintan terjangkit penyakit ini selama Juli 2020.

Data penyakit DBD ini dirangkum Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan dari sejumlah Puskesmas dan RSUD yang ada di Bintan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan sebelumnya mencatat, sebanyak 21 orang warga di Kabupaten Bintan terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) dari bulan Januari sampai tanggal 10 Juni 2020.

"Ada lima orang yang terjangkit DBD pada Juli 2020 ini, ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bintan, drg, Euis, Selasa (21/7/2020).

Ia menuturkan, bulan Januari 2020 merupakan kasus terbanyak demam berdarah dengan 11 orang.

Euis merinci, jumlah masyarakat yang terserang DBD sejak Januari hingga Juni 2020, yakni di bulan Januari masyarakat yang terserang DBD sebanyak 11 orang, Februari sebanyak 2 orang, Maret 1 orang, April nihil, Mei 4 orang dan bulan Juni pertanggal 10 sebanyak 3 orang.

"Bulan April itu tercatat tidak ada masyarakat yang terjangkit Dema Berdarah," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengakui bahwa kasus DBD di Bintan memang masih sering menyerang warga Kabupaten Bintan.

Sehingga menjadi perhatian Dinkes, khususnya di permukiman padat penduduk yang ada di daerah Bintan.

Apalagi di situasi musim, penghujan sangat rawan terjangkit DBD.

Narkoba Makin Menggila, Anggota Satresnarkoba Polres Tanjungpinang Bekuk 5 Tersangka Dalam Sehari

Ternyata Begini Cara Pakai Google Classroom Belajar Online, Gratis dan Bisa Gunakan HP

Sejumlah upaya sudah dilakukan Dinkes Bintan untuk membasmi dan mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Mulai dari sosialisasi 3M Plus kepada warga dan menggelar gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) satu rumah satu jumantik.

Tetapi hal itu, kurang efektif dilaksanakan dilingkungan keluarga dan masyarakat.Sebab dalam arti tidak ada petugas khusus yang bertanggung jawab.

"Nah karena itu, kita membentuk petugas khusus dengan mengangkat Jumantik,"ungkapnya.

Gama juga berharap kepada masyarakat untuk dapat melaksanakan langkah 3M Plus dipemukiman warga.

Hal itu dilakukan untuk membasmi dan mencegah pengembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti.

"Salah satunya yang harus di perhatikan warga, seperti di tempat-tempat penampungan air, toilet, ban kendaraan yang sudah tidak terpakai, pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, mainan, vas, kolam renang, tempat sampah,dan lainnya," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Berita Terkini