Kisah Nenek Penyapu Jalan di Tenggarong Berkurban Sapi & Kambing, Menabung Selama 15 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nenek Sumiyati saat membayar sapi dan kambing yang dibeli di salah satu peternak sapi di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim, Kamis (30/7/2020).

Hasil kerja hasil jualan, campur aduk lalu saya beli emas.

Ada 4 gelang dan cincin terus dijual buat beli sapi," ungkap Sumiyati saat ditemui Kompas.com di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kamis (30/7/2020).

Hasil jual empat gelang dan cincin itu senilai Rp 19 juta ditambah dengan uang tabungannya dari hasil jualan untuk beli dua hewan kurban itu.

Saat ini nenek Sumiyati bekerja sebagai penyapu jalan di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kutai Kartanegara.

Setiap bulannya, Sumiyati mendapat besaran gaji sesuai jam kerja.

Kadang dia mendapat Rp 2,5 juta. Kadang kurang ataupun lebih.

Selain sebagai penyapu jalan, Sumiyati juga jualan kecil-kecilan.

Dia punya rombong atau kelontongan persis di tepi Jalan Diponegoro, Tenggarong.

Di situ juga Sumiyati tinggal sendirian sambil jualan minuman kemasan, makanan ringan dan lainnya.

"Saya sudah cerai lama.

Belasan tahun lalu.

Saya tinggal sendirian di sini.

Punya empat anak tapi tinggal terpisah," terang Sumiyati.

Sumiyati mengutarakan niatnya membeli hewan kurban demi akhirat.

"Dunia tidak ada apa-apanya, Nak.

Halaman
1234

Berita Terkini