MUHARRAM 2020

8 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Mubeng Beteng hingga Ritual 1 Suro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berjalan kaki dalam keheningan mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, saat mengikuti tradisi Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng, Selasa (5/10/2013) dini hari. Tradisi yang dilangsungkan setiap pergantian tahun baru hijriah ini dilakukan sebagai sarana perenungan dan instropeksi warga atas berbagai hal yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.

6. Sedekah Gunung di Boyolali

Warga Lenjoh, Selo, Boyolali punya tradisi melarung satu kepala kerbau untuk memohon keselamatan kepada Sang Kuasa dan diberi berkah hidup di lereng Gunung Merapi.

Acara ini sering disebut Sedekah Gunung dan diikuti warga dari lereng Gunung Merapi.

Warga Selo biasanya berjalan sampai ke puncak dan menutupi kepala kerbau dengan kain.

7. Mencuci pusaka di Solo

Kirab Pusaka 1 Suro dilakukan oleh Keraton Solo.

Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Wawu 1953 akan ke barat menuju Jalan Veteran, belok ke utara menuju Jalan Yos Sudarso.

Kemudian, ke Timur menuju Jalan Slamet Riyadi, belok ke selatan menuju Jalan Pakoe Boewono, dan kembali ke Keraton Solo.

8. Kirab Kebo Bule Solo

Kebo Bule keturunan Kyai Slamet (Tribunnews)

Keraton Surakarta di Solo selalu menyelenggarakan tradisi Kirab Kebo Bule untuk menyambut Tahun Baru Islam.

Kirab Kebo Bule dilakukan pada malam hari dan selalu menarik warga Solo dan juga wisatawan.

Kirab Kebo Bule ini memiliki nilai spiritual tersendiri, karena kebo ini adalah Kebo Bule Kyai Slamet.

Leluhur dari Kebo Bule Kyai Slamet ini adalah hewan kesayangan Paku Buwono II.

Para pengunjung biasanya berebut kotoran Kebo Bule Kyai Slamet.

(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

Berita Terkini