TRIBUNBATAM.id - Kapolri Jenderal Idham Azis memutasi sejumlah perwira tinggi di Polri, termasuk Deputi Penindakan BNN Irjen Pol Arman Depari.
Irjen Pol Arman Depari adalah jenderal berambut gondrong yang ditakuti gembong narkoba.
Kini Irjen Arman Depari menjadi perwira tinggi di Bareskrim Polri per tanggal 1 September 2020.
Jenderal bintang dua itu akan segera pensiun dari Korps Bhayangkara.
Sebelumnya Irjen Pol Arman Depari juga dipercaya sebagai Komisaris PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I.
Lantas bagaimana sosok jenderal berambut gondrong ini?
Pengalaman nyaris 20 tahun menangani kejahatan tindak pidana narkoba membuatnya paham cara kerja para gembong narkoba.
Kiprah jenderal berambut gondrong itu pun terbilang moncer sejak memimpin Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri hingga BNN.
Bisa dikatakan, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan sosok beliau dalam upaya pemberantasan narkotika di Indonesia.
Selain tak kenal ampun kepada gembong narkoba, Irjen Pol Arman Depari juga dinilai gencar memberantas peredaran narkoba di tempat hiburan malam.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noer Farid menyatakan, menurutnya Arman yang tahun ini pensiun lebih tepat mengisi jabatan sebagai Dirjen Imigrasi menggantikan Ronny Sompie.
"Latar belakangnya (Arman Depari) sama dengan Ronny Sompie. Selama ini yang bersangkutan juga tidak terlibat apa pun," kata Fauka.
Alasannya selama mengusut kasus narkoba dia sudah berhubungan dengan banyak negara dan memahami kasus kejahatan internasional.
Mantan anggota Kopassus itu menilai kemampuan Arman masih diperlukan agar Indonesia lepas dari status darurat narkoba.
"Dikhawatirkan bila sosok itu hilang penyelundup narkoba semakin merajalela. Di satu sisi pastinya peredaran narkoba yang akan masuk ke Indonesia bisa lebih terpantau," lanjut dia.
Profil singkat Arman Depari
Putra Karo Irjen Pol Arman Depari lahir di Berastagi, Sumatra Utara, 1 Agustus 1962.
Sejak 1 Januari 2016 mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN.
Arman Depari, lulusan Akpol 1985, berpengalaman dalam bidang reserse.
Ia juga ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada tim Ditserse Polda Metro Jaya, untuk mengungkap pelaku bom bali 1 yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, pada 21 November 2002.
Alumni: SD Berastagi, SMP Berastagi, SMAN 01 Berastagi (1981). Pendidikan Akpol (1985), PTIK Sespim Polri (2000), Sespati Polri (2009).
Riwayat Jabatan:
Danton Patroli Kota (Patko,sekarang Sabhara Polri) Polda Metro Jaya
Kasubnit Pembunuhan dan Penculikan Polda Metro Jaya
Kasubnit Kejahatan Kekerasan Polda Metro Jaya
Wakapolres Biak Numfor (1996–1998)
Wakapolres Jayapura (1998–1999)
Kasat PJR Polda Riau
Kasat Serse Polda Riau
Kasat Serse Polda Sumatra Utara
Kapolres Langkat
Wadir Reskrim Polda Sumatra Utara
Kadensus 88 Polda Sumatra Utara
Kanit Asset dan Kejahatan Terorganisir Dit IV/Narkoba Bareskrim Polri
Dir Narkoba Polda Metro Jaya (2006–2009)
Dir IV/ Narkoba Mabes Polri (2009–2010)
Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri (2010–2014)
Kapolda Kepulauan Riau (2014-2016)
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) (2016)
Komisari PT Pelindo I (2020 - )