Dengan rincian, volume distribusi sebesar 811 BBTUD dan volume transmisi sebesar 1.294 BBTUD.
Arie juga mengungkapkan, penurunan distribusi dan transmisi gas disebabkan oleh penurunan demand saat diberlakukannya PSBB beberapa waktu lalu.
Hampir seluruh sektor pelanggan, khususnya di sektor komersial, industri seperti restoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan produsen baja terdampak dan menutup produksi karena pandemic COVID-19.
Dampak pandemik COVID-19 sempat menjadi kendala dalam pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi.
Namun, PGN tetap melaksanakan pembangunan sehingga pada periode Januari-Juni 2020, sehingga total pelanggan PGN tercatat lebih dari 417.000 pelanggan.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan, PGN juga akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi yang berkesinambungan.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis dan pemulihan ekonomi nasional.
Melalui berbagai insiatif dan inovasi yang terus dilakukan, PGN terus membangun proyek-proyek utama untuk ketahanan dan bauran energi di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu inovasi untuk menjaga ketahanan pasokan dengan dilakukan intergasi jaringan pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan jaringan pipa transmisi West Java Area (WJA) milik PT Pertagas.
Integrasi ini akan meningkatkan kapasitas penyaluran gas dari Sumatera ke Jawa Barat sebesar 100 - 150 MMSCFD.
Selain itu, saat ini PGN Grup melalui PT Pertagas sedang melaksanakan pembangunan pipa minyak rokan sepanjang 367 KM yang ditargetkan dapat mengangkut sekitar 265.000 barel minyak per hari dan dapat menekan biaya investasi USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 Triliun.
Selanjutnya, PGN sedang melaksanakan regasifikasi LNG ke 56 lokasi pembangkit listrik PLN untuk mendorong pemerataan akses listrik di berbagai wilayah, serta gasifikasi Kilang Pertamina di 5 lokasi untuk peningkatan nilai keekonomian dan efisiensi energi kilang Pertamina.
Proyek-proyek tersebut, diharapkan optimal dalam efisiensi biaya proyek strategis pemerintah dan meningkatkan kemanfaatan dalam jangka panjang
Menurut Rachmat, inisiasi dan sinergi antar Subholding Gas dan Holding Migas Pertamina untuk melaksanakan integrasi jaringan infrastruktur gas bumi dapat menjamin penyediaan pasokan gas, efisiensi, dan mempercepat ketahanan energi nasional.
PGN sebagai subholding gas, juga komitmen melaksanakan realisasi Kepmen ESDM 89/ 2020 dan Kepmen ESDM 91K/ 2020, menyalurkan gas dengan harga khusus sebesar USD 6 per MMBTU ke industri tertentu dan pembangkit listrik.