TRIBUNBATAM.id, MELBOURNE - Pemerintah Australia memutuskan untuk tetap memperpanjang 'penguncian' (lockdown) di kota Melbourne meski grafik kasus infeksi Covid-19 mulai turun.
Pada Minggu (6/9), kebijakan memperpanjang lokdown selama dua pekan di kota terbesar kedua setelah Sydney itu resmi disahkan hari ini.
Melansir Channel News Asia, penduduk Melbourne sebelumnya dijadwalkan terbebas dari lockdown yang telah berlangsung selama enam minggu pekan depan. Namun, berpotensi terkena penguncian terus-menerus selama bulan-bulan mendatang mengacu pada pernyataan menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews. Dia menyebut, penguncian saat ini akan tetap berlaku hingga 28 September.
"Jika kami mencabut lockdown terlalu cepat maka kami memiliki kemungkinan yang sangat tinggi bahwa kami tidak benar-benar terbuka sama sekali - kami baru memulai gelombang ketiga," kata Andrews.
"Dan kami akan kembali masuk dan keluar dari batasan, masuk dan keluar dari lockdown, sebelum akhir tahun."
Hanya 63 kasus baru dan lima kematian tercatat di Victoria pada Minggu (6/9/2020), setelah sempat mencatatkan 700 kasus perhari.
Harapan untuk kembali normal pada bulan ini telah pupus, dengan jam malam, pembatasan pengunjung ke rumah dan batas perjalanan lebih dari 5 km ditetapkan untuk tetap berlaku hingga setidaknya 26 Oktober.
• Hubungan China-AS Makin Memburuk, China akan Pangkas Kepemilikan US Treasury
Daniel Andrews menjelaskan bahwa melonggarkan lockown terburu-buru justru akan berbahaya di mana infeksi virus Corona bisa kembali menyebar dan lepas kendali.
Aturan terberat akan dilonggarkan di Melbourne mulai 13 September, dengan jam malam dimulai pada pukul 21:00. Sedangkan durasi olahraga harian ditingkatkan menjadi dua jam dan "gelembung sosial" kecil dibuat untuk orang yang tinggal sendirian.
Berdasarkan rencana pemerintah, pusat pengasuhan anak akan dibuka kembali dan hanya lima orang yang dapat berkumpul di luar ruangan mulai akhir September--namun hanya jika kasus turun di bawah rata-rata 50 kasus per hari.
Aturan untuk orang yang tinggal di daerah dan pedesaan victoria akan lebih cepat dilonggarkan, karena sejumlah kecil kasus aktif di daerah tersebut.
Australia relatif berhasil dalam menahan virus, dengan negara mencatat lebih dari 26.000 kasus dan 753 kematian dalam populasi 25 juta.
Sebagian besar dilaporkan di Melbourne selama dua bulan terakhir, sementara wilayah lain telah membatalkan pembatasan setelah sebagian besar mampu mengendalikan virus. (*)
• Kekuatan Pasukan Khusus India Ini Membuat China berfikir 2 Kali Untuk Serang India
• Wanita Muda Diperkosa Sedang Mandi Oleh Teman Suaminya Sendiri, Diancam pakai Sangkur
• Unik, Komunitas Gerakan Cinta Masjid Gelar Lomba Adzan Online di Karimun
• Suami Ngamuk Cangkul Istrinya Sendiri, Korban Mengalami Luka Robek di bagian Muka