Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Pertemuan Ahok BTP dengan Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sangat tepat untuk menurunkan tingkat ketegangan di Internal PT Pertamina.
Diketahui, beberapa waktu lalu Ahok sempat berkomentar pedas dan terhadap beberapa direktur Pertamina.
Bahkan ahok juga mengkeritisi sejumlah kebijakan PT Pertamina terkait orang-orang yang nonjob namun bergaji besar.
Direktur Riset Center of Reform on Economics Piter Abdullah memuji menilai gerak cepat Menteri BUMN Erick Thohir memanggil Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok patut diapersiasi.
• Ahok BTP Temui Menteri BUMN, Eric Thohir: Perusahaan yang Tidak Kompetitif Akan Dikecilkan
• Menteri BUMN Erick Thohair Panggil Ahok BTP, Minta Benahi Masalah di Internal Pertamina saat Ini
Paling tidak, dapat meminimalisir dari isu yang berkembang sebelumnya.
"Saya kira ini adalah teguran atau cara Erick Thohir untuk menenangkan (kegaduhan) saja," kata Piter kepada tribun, Selasa (22/9/2020).
Menurut Piter, 'kegaduhan' di internal Pertamina itu tidak seharusnya terjadi. Bisa diminimalisir lanjutnya, dengan berbicara secara baik-baik kepada para direksi, mengawasi dan menyampaikan konsep-konsep atau kritikanya secara internal lebih dahulu atas apa yang diungkapkan Ahok sebelumnya.
Terlebih, lanjut Piter, Ahok telah ditunjuk sebagai komisaris utama dan menjadi bagian dari Pertamina yang memiliki jabatan tertinggi, ditambah orang kepercayaanya Presiden Joko Widodo.
"Kalau Ahok sudah di dalam, dia sudah didengar, dia sudah menjadi orang kepercayaanya Jokowi," ujarnya.
Piter menilai, sebenarnya apa yang disampaikan Ahok adalah benar, namun cara penyampaianya dianggap bermasalah.
Sehingga membuat ketidak harmonisan dan ketidak nyamanan lingkungan kerja internal Pertamina.
"Tidak ada salahnya apa yang disampaikan Ahok, masalahnya adalah cara dia menyampaikannya dan ada satu titik nanti ada batasnya, kalau kegaduhan ini ya mungkin bisa ditolerir tapi kalau terus menerus akan membuat dia, Ahoknya sendiri tidak nyaman, lingkungannya menjadi tidak nyaman juga," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, Ahok menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menyampaikan kritik dan saran.
Saat itu, Ahok memakai kemeja batik berwarna coklat sementara Erick mengenakan batik bernuansa merah tua.