Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
"Kalau sebelumnya (deteksi GeNose) butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN, sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi," tutur anggota tim peneliti, Kuwat Triyono.
Disebut memiliki akurasi tinggi
Ge Nose disebut memiliki akurasi tinggi.
Alat ini telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.
Dari pengujian itu, diketahui tingkat akurasi alat ini mencapai 97 persen.
Penggunaan GeNose juga disebut lebih terjangkau bila dibandingkan dengan tes usap PCR.
Satu unit GeNose diperkirakan seharga Rp 40 juta dan mampu melakukan 100 kali pemeriksaan.
"Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50 ribu unit per bulannya," kata Kuwat.
Diapresiasi oleh Menristek
Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara, TNI AD, dan pihak swasta mengembangkan alat deteksi Covid-19 yang disebut GeNose.(DOK. KEMENRISTEK)
GeNose telah diserahterimakan secara resmi dari UGM kepada Kemenristek/BRIN.
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengapresiasi GeNose dan berharap alat ini bisa dimanfaatkan secara masif oleh masyarakat.
Usai uji klinis tahap pertama, kini GeNose memasuki uji klinis tahap kedua.
Alat ini ditargetkan dapat digunakan untuk screening pada Desember 2020.
"Riset/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 siap memberikan dukungan upaya finalisasi GeNose dalam bentuk dukungan uji klinis tahap 2," kata Bambang.
"Jika sudah uji klinis dan mendapat ijin edar dari Kemenkes, pastikan alat disampaikan pada Satgas bisa menjadi alat tes untuk membantu upaya Indonesia meningkatkan rasio testing," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal GeNose, Alat Canggih Pendeteksi Covid-19 dalam 80 Detik Lewat Embusan Napas".