Kisah Kolonel Latief, Eks Tapol yang Diabaikan Soeharto Soal Operasi PKI Membunuh Jenderal TNI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya, Kolonel A Latif dan Pangkostrad Soeharto

Kisah Kolonel Latief, Eks Tapol atau Tahanan Politik yang Diabaikan Soeharto Soal Operasi PKI Membunuh Jenderal TNI

TRIBUNBATAM.ID - Hari ini Indonesia memperingati tragedi berdarah Gerakan 30 September atau yang lebih dikenal dengan sebutan G30S PKI.

Generasi 80-an dan 90-an, tentu sangat membekas dengan kisah-kisah PKI, yang kerap dituliskan dalam buku pelajaran sejarah sekolah.

G30S/PKI dan Kisah Penculikan Letjen Ahmad Yani

Selain itu, pada malam 30 September, akan diputar tayangan Film G30S PKI, yang mencerittakan kengeringan operasi penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI.

Peristiwa G30S PKI merupakan kisah kelam pada malam 30 September sampai 1 Oktober 1965.

TERKUAK Jejak PKI Tanah Air di ILC TV One 29 September 2020? Tak Ada Izin Nobar Film G30S/PKI

Pernah Disebut Cucu Pendiri PKI Sumbar, Di ILC TV One Arteria Dahlan Sebut Isu Komunise Barang Mati

Banyak nyawa melayang pada hari itu termasuk sejumlah perwira tinggi berpangkat jenderal TNI.

Peristiwa yang terjadi ketika itu menorehkan perjalanan sejarah bagi bangsa Indonesia.

Beberapa saat sebelum peristiwa itu terjadi, gerakan yang berencana menumpas para jenderal itu sudah tercium oleh beberapa perwira TNI.

Kolase foto Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya, Kolonel A Latif dan Pangkostrad Soeharto (TRIBUN MANADO)

Salah satunya Kolonel Latief yang saat itu menjabat Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya.

Kolonel Latief yang mendapat bocoran tentang rencana itu, kemudian bertemu Panglima Kostrad atau Pangkostrad yang saat itu dijabat oleh Soeharto.

Misteri Keberadaan Soeharto Ketika Terjadi Penculikan Jenderal TNI AD saat Peristiwa G30S PKI

Hendricus Josephus Orang Asing yang Kenalkan Paham Komunis di Indonesia Hingga Terbentuknya PKI

Soehato dalam buku "Siapa Sebenarnya Soeharto: Fakta dan Kesaksian Para Pelaku Sejarah G30S/PKI" karya Eros Djarot, mengungkapkan kesaksiannya soal peristiwa ini.

Dikutip dari berbagai sumber termasuk arsip berita Tribunnews.com, Kolenel A Latief dikenal sebagai anak buah dan sejawat Soeharto kala itu.

Ketika diwawancarai Der Spiegel pada 19 Juni 1970, Soeharto menyatakan ia memang ditemui Latief di RSPAD, beberapa jam sebelum kejadian G30S PKI terjadi.

Potret Ketua PKI DN Aidit dan Subandrio, orang-orang yang ditangkap atas tudingan terlibat Peristiwa G30S/PKI (Tribunnews.com/Twitter @Aiek_Channel)

Meski bertemu, Soeharto menegaskan bahwa Latief tak memberikan informasi apa pun.

Lalu, kesaksian yang diceritakan Soehato kepada Der Spiegel tersebut berubah.

Pada bukunya yang berjudul "Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya", Soeharto mengutarakan jika ia hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak ada interaksi yang terjadi malam itu.

5 Versi Berbeda Terkait Keganasan PKI, Ada yang Sebut Soeharto Lakukan Pembiaran

Biodata Amoroso Katamsi Perwira TNI yang Aktif Bermain Peran, Jadi Sosok Soeharto di Film G30S/PKI

Meski demikian, Kolonel Latief mengungkapkan kisahnya sebelum terjadinya peristiwa G30S PKI.

Latief mengungkapkan, dua hari jelang peristiwa itu, ia menemui Soeharto di kediamannya, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu keduanya membicarakan keadaan keluarga masing-masing.

Hingga kemudian, Latief memberi tahu Soeharto jika akan ada suatu gerakan yang akan membunuh para jenderal TNI AD.

Letkol Untung (kiri), pemimpin G30S/PKI dibawa masuk ke dalam sidang Pengadilan Mahmillub (Dok.Kompas)

Latief pun mengaku masih ingat kejadian tersebut.

"Saya masih ingat kejadian itu, karena saat itu putra bungsu Soeharto, yang masih berusia tiga tahun, menderita luka cukup serius akibat tersiram sop panas," tutur Kolonel Latief.

Lalu, Soeharto, kata Letief, tak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi yang ia sampaikan itu.

Karena laporan itu tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui Soeharto yang berada di RSPAD Gatot Subroto.

Kuasai 3 Bahasa, Apa Peran MT Haryono pada Peristiwa G30S/PKI?

Viral Video Lawas NBC Menampilkan Wajah Otak Pelaku Pembunuhan Para Jenderal dalam G30S/PKI

Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.

Menurut Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.

Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Suasana penumpasan terduga anggota G30S oleh Angkatan Darat setelah peristiwa 30 September 1965 (IST)

Latief yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya datang melapor kepada Soeharto, mengapa Soeharto selaku Panglima Kostrad tidak menggagalkan peristiwa yang berbuntut pada penggulingan Sukarno selaku presiden setelah mendapat laporannya.

Apakah Idiologi PKI Masih Hidup? Simak ILC TV One Malam Ini, Gatot Nurmantyo Hadir?

"Siapa sebenarnya yang melakukan coup d'etat pada 1 Oktober 1965: G30S ataukah Jenderal Soeharto", ungkap Latief di pengantar bukunya Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto Terlibat G 30 S.

Kemudian, Latief menjadi tahanan politik karena tuduhan terlibat G30S, sejak tanggal 11 Oktober 1965.

Ia kemudian diadili tahun 1978 dan dibebaskan dari tahanan tanggal 6 Desember 1998 oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie.

Keberadaan Soeharto Saat Peristiwa G30S/PKI Terkuak, Sedang Semedi di Pertemuan 2 Arus Air

Kolonel Abdul Latief meninggal dunia pada pukul 06.30 WIB pada Rabu (6/4/2005) akibat sakit paru-paru.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Kolonel Latief Dapat Bocoran G30S PKI Akan Membunuh Para Jenderal TNI, tapi Diabaikan Soeharto

Berita Terkini