Dia juga prihatin karena ada siswa SMA dan SMK yang turut terlibat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
"Ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi secara benar karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab provinsi sehingga kalau anak-anak itu sebenarnya kita bisa memberikan fasilitas," ujar Ganjar.
Ganjar juga sempat duduk dan berbincang dengan sejumlah pendemo yang merupakan pelajar dan pekerja.
• Puluhan Siswa SMA Batam Diamankan Saat Hendak ikut Demo Tolak UU Omnibus Law (Cipta Kerja)
Kepada Ganjar, para siswa yang diamankan itu mengaku hanya ikut- ikutan aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng.
Ketika ditanya tuntutan demo, para siswa mengaku tak tahu.
"Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo terus ikut.
Gak tahu demo apa.
Tahunya demo RUU, gak tahu isinya apa," kata seorang peserta aksi yang merupakan pelajar.
• Demo Tolak UU Cipta Kerja Rusuh, Massa Bakar Halte Transjakarta Bundaran HI
Ada juga yang mengaku ikut demo karena hanya kebetulan.
"Saya habis UTS melipir ndilalah saja pak," katanya.
Ganjar juga menghampiri kelompok buruh dan mengobrol cukup lama.
Mereka mengaku ikut demo karena takut tidak diberi pesangon ketika di-PHK.
Namun para buruh mengaku belum membaca naskah UU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh.
"Ya saya hanya baca dari share-share-an teman," ucap seorang buruh.
• Telegram Kapolri Larang Aksi Buruh, YLBHI: Polri Tak Punya Hak Mencegah Unjuk Rasa
Tak hanya tentang demo, Ganjar juga mengajak bicara soal kondisi ketenagakerjaan.