Akan tetapi, hampir tidak ada peluang yang mengancam gawang Rapid Wien hingga babak pertama berakhir.
Adapun tim tuan rumah baru menciptakan peluang berarti pada menit ke-18 ketika Dejan Ljubicic melepaskan sepakan backheel dari dalam kotak penalti.
Akan tetapi, usaha Ljubicic belum berbuah gol lantaran masih bisa diblok kiper Bernd Leno.
Kedua tim tak mampu menciptakan peluang berbahaya lainnya hingga menjelang turun minum. Babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata.
Memasuki babak kedua, Rapid Wien sukses membuat 3.000 pendukung mereka yang diizinkan masuk ke stadion bersorak.
Pasalnya, pada menit ke-51, pasukan Dietmar Kuehbauer mampu mencetak gol lewat aksi Taxiarchis Fountas.
Bermula blunder Leno di dalam kotak penalti, Ercan Kara sukses memotong umpan dan mengalihkan bola pada Taxiarchis Fountas.
Fountas kemudian melepaskan tendangan kaki kiri ke gawang kosong Arsenal. Rapid Wien unggul 1-0.
Pada menit ke-58, Leno kembali membuat kesalahan setelah menerima backpass dari David Luis.
Bermaksud mengirim bola ke depan, sepakan Leno justru mengenai pemain lawan yaitu Fountas.
Pemain asal Yunani itu kemudian melesakkan tendangan kaki kanan di luar kotak 16, tapi bola sepakannya masih bisa diblok Leno.
Arsenal menyamakan kedudukan pada menit ke-70 melalui David Luiz.
Lewat skema tendangan bebas, sundulan Luiz dari dalam kotak penalti kali ini mampu berbuah gol.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Opta Joe, Luiz adalah pemain tertua (33 tahun 183 hari) yang mencetak gol untuk Arsenal di kompetisi besar Eropa sejak Liga Champions 2010.
Rapid Wien mendapatkan kesempatan untuk kembali unggul setelah Leno kembali melakukan kesalahan.