DONGENG ANAK

Kisah Joko Tingkir hingga Jadi Bupati Pajang Bergelar Sultan Hadiwijaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Joko Tingkir

Karena Joko Tingkir memiliki ilmu dan keahlian yang tinggi, tidak lama kemudian, ia diberi jabatan baru oleh Sultan Trenggana sebagai panglima prajurit tamtama.

Salah satu tugas Joko Tingkir adalah memilih prajurit tamtama melalui seleksi.

 
Hingga suatu hari datanglah seorang pemuda bernama Dadung Awuk yang ingin menjadi prajurit. Namun ia tidak mau diseleksi dan justru ingin menantang Joko Tingkir.

Joko Tingkir pun menyampaikan secara baik-baik bahwa Dadung Awuk harus mengikuti aturan seperti calon prajurit yang lain. Namun Dadung Awuk justru semakin menantang Joko Tingkir.

Setelah berusaha bersabar namun terus ditantang, akhirnya Joko Tingkir marah dan menyanggupi tantangan Dadung Awuk.

Sayangnya, dalam pertarungan itu Dadung Awuk tewas terbunuh akibat Joko Tingkir yang terlalu marah.

Sultan Trenggana pun murka. Ia memecat dan mengusir Joko Tingkir dari istana.

Joko Tingkir Kembali Berguru

Joko Tingkir pun mengembara ke hutan di Pegunungan Kendeng.

Suatu hari, seorang kakek mendatanginya ketika ia sedang beristirahat di bawah pohon. Kakek itu bernama Ki Ageng Butuh.

Setelah menceritakan asal-usulnya, ternyata Ki Ageng Butuh masih bersaudara dengan ayah Joko Tingkir, yaitu Ki Ageng Pengging.

Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Si Penyihir Hijau

Ki Ageng Butuh membawa Joko Tingkir ke kediamannya dan diperkenalkan dengan Ki Ageng Ngerang yang juga masih bersaudara dengan Ki Ageng Pengging.

Ki Ageng Butuh dan Ki Ageng Ngerang pun mengajarinya lebih banyak ilmu.

Saat ilmu Joko Tingkir dirasa sudah cukup, Ki Ageng Butuh menyuruhnya ke Banyubiru untuk berguru pada Ki Buyut Banyubiru.

Ki Buyut Banyubiru bukan hanya mengajari Joko Tingkir, namun juga mengangkatnya menjadi anak. Sehingga Joko Tingkir jadi bersaudara dengan anak angkat lain Ki Buyut Banyubiru, Mas Manca.

Halaman
1234

Berita Terkini