Menurutnya, tahun 2020 memang bukan tahun yang mudah bagi banyak orang.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan bagi seluruh sektor industri bisnis di Indonesia, tak terkecuali industri retail.
Namun dengan komitmen untuk senantiasa berupaya dalam memberikan pelayanan terbaik dan nilai tambah untuk pelanggan, serta dukungan dari berbagai pihak, Electronic City dapat tetap berkembang.
Ia mengatakan ada trend pembelian produk electronic tertentu selama masa pandemi.
Hal itu seiring banyaknya masyarakat yang menjalani kerja dari rumah.
"Karena harus WFH jadi butuh hiburan, banyak yang beli LED, notebook dan alat memasak. Kemudian air purifier juga meningkat penjualannya di beberapa toko. Dan mesin cuci juga, mungkin karena masyarakat tidak datang ke laundry," ucapnya.
Saat ini, Electronic City mengoperasikan 58 gerai yang tersebar di 27 kota dalam 12 provinsi di seluruh Indonesia dan menjadi satu-satunya perusahaan retail elektronik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (kode saham: ECII).
Di Kota Batam, toko Electronic City berlokasi di Nagoya Hills Batam dan Mega Mall Batam Center.
"Selama pandemi tidak ada satupun store kita yang tutup. Bahkan kita baru membuka cabang baru di Kendari. Itu merupakan toko kedua di sana," katanya.
Electronic City menawarkan lebih dari 250 merek elektronik terkemuka yang tersedia dalam empat kategori utama: audio-video, home appliances, mobile devices and gadgets, serta IT/office equipment.(anne/siaranpers)