ROHANI KRISTEN

Doa Katolik dan Renungan Harian Jumat 20 November 2020: Misi Perutusan Yohanes Hingga Yesus Kristus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Romo Pilifus Junianto, SSCC

Editor: Anne Maria

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Doa, bacaan dan renungan harian katolik hari ini berbicara mengenai misi perutusan yang dimulai dari Yohanes sampai Yesus Kristus.

Sesuai penanggalan liturgi Gereja Katolik, maka Jumat 20 November 2020 merupakan Hari Biasa Pekan XXXIII.

Romo Pilifus Junianto, SSCC akan mengajak seluruh Umat Katolik untuk merenungkan hari ini dalam bacaan, renungan dan doa harian.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua umat yang dikasihi Allah Bapa.

Jangan lupa luangkan waktu Anda sesaat untuk berdoa pagi dan membaca renungan harian hari ini.

Mintalah penyertaan Yesus Kristus dalam setiap aktifitas kita satu hari ini, agar kita dapat mengaplikasikan ajaran-Nya.

Sehingga kita bisa menyerupai gambaran Allah di dunia.

Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11):

 "Aku menerima kitab itu dan memakannya."

Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku,

“Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.

Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku.

ILUSTRASI - Tangan berdoa (WordPress.com)

Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.”

Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya.

Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut.

Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

LUKISAN - Santo menggendong Tuhan Yesus (ISRIMEWA)

Mazmur Tanggapan:

Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.

Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)

1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.

2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.

3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.

4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.

5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.

6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

LUKISAN - Santo Yosef, Bunda Maria dan Tuhan Yesus di Nazareth (ISRIMEWA)

Bait Pengantar Injil:

Alleluya

Ayat. (2Taw 7:16)

Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.

 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48):    

"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."      

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah.

Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ.

Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!”

Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah.

Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus.

Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

LUKISAN - Santo Fransiskus dari Asisi 4 (ISTIMEWA)

Renungan:

Tubuh manusia membutuhkan makanan. Asupan nutrisi diperlukan untuk kelangsungan jasmani.

Ada makanan enak bagi kita, tapi ada juga yang tidak sesuai selera.

Demikian juga makanan sehat terkadang ada rasa yang tak sesuai di lidah.

Bacaan kitab Wahyu berkisah secara simbolis “pemamahan” gulungan kitab yang mesti diserap.

Nutrisi kerohanian ini penting. Meski saat mencerna bacaan Kitab Suci ada hal-hal yang gampang diserap tapi ada juga yang sukar dipahami.

Ada juga perikopa Kitab Suci yang nada bahasanya terdengar indah,

tapi ada juga kritik profetis yang tajam menusuk.

Contohnya Injil Lukas hari ini. Yesus kali tampil beda, ia marah.

Yesus mengusir para pedagang karena menjadikan Bait Allah sebagai sarang penyamun.

Yesus marah karena RumahNya bukan lagi menjadi tempat pertemuan untuk merasakan kehadiran Allah.

LUKISAN - Santo Kristoforus 4 (ISTIMEWA)

Doa:

Ya Allah, aku bersyukur atas firmanMu yang tertuang dalam Kitab Suci.

Bimbinglah aku dengan Roh KudusMu untuk bisa menyelami dan meresapi SabdaMu. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)

Berita Terkini