Warga Perumahan Glory Point, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri dibuat resah oleh dugaan penimbunan laut oleh PT Karimun Anugrah Sejati ( KAS).
Aktivitas perusahaan itu, mengancam mata pencaharian warga yang berprofesi sebagai nelayan.
Ini setelah lumpur di laut sangat dalam, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapat ikan.
"Dalam kali lumpurnya, sudah hampir 80 centimeter. Jadi percuma juga kita melaut," ketus seorang warga perumahan Glory Point, Jonatan, Minggu (11/10/2020).
Selama ini, warga mencari udang di laut persis di belakang perumahan mereka.
Namun sejak adanya aktivitas tersebut, mereka tidak bisa melaut seperti dulu lagi.
Dalam perumahan itu, terdapat 11 orang yang berprofesi sebagai nelayan.
Nelayan lainnya, Nasikin mengatakan, semenjak adanya aktivitas oleh PT KAS, pencahariannya sangat terimbas.
"Banyak yang seperti ini di isni. Dulu sudah selesai. Sekarang ada lagi, malah semakin parah. Tambah dangkal," keluhnya.
Mereka pun hanya pasrah jika tetap nekat melaut. Nihil hasil tangkapan laut, kerap mereka dapatkan.
"Ya hanya capeknya saja, hasil tidak seberapa. Makanya kita sekarang cari aktivitas lain untuk menyambung hidup," kata Nasikin.
Dia juga menjelasakan kalau pasang jaring di laut pada malam hari, bukannya dapat ikan, malah jaring tertanam lumpur.
"Kalau lagi pasang, air akan membawa lumpur," sebutnya.
Pihak PT Karimun Anugrah Sejati (PT KAS) membantah aktivitas yang dilakukannya menimbulkan pendangkalan yang berdampak pada pencaharian nelayan di sekitarnya.
"Kamu jangan salah lho, saya ini bukan dorong lumpur ke laut, malah saya angkat lumpur," ucap perwakilan PT KAS, Mustofa.
Dia menegaskan, tidak ada pengaruh pekerjaan yang meraka lakukan dengan nelayan yang ada di Tanjunguncang, khususnya yang tinggal di sekitar perumahan Glory Point itu.
"Apa urusan saya dengan nelayan, ya sudah gini saja. Kamu kumpulkan data-data nanti kita duduk ngopi-ngopi," kata Mustofa singkat.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google