Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Inilah gejala dan ciri-ciri vertigo, pusing yang sering disepelekan padahal mematikan.
Rektor Universitas Paramadina, Profesor Firmanzah meninggal dunia karena vertigo, Sabtu (6/1/2021).
Vertigo sebenarnya bukan penyakit, melainkan suatu gejala dari masalah kesehatan.
Kondisi ini sering kali disepelekan.
Saat vertigo menyerang, penderita akan merasakan pusing yang sangat menyiksa sampai membuat tubuh tidak seimbang.
Tak jarang, pandangan sekeliling juga ikut berputar.
Penyebab vertigo bisa berasal dari masalah di telinga bagian dalam, otak, atau jalur saraf sensorik.
Vertigo bisa dialami semua orang.
Namun, umumnya pengidap vertigo adalah kalangan orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun.
Masalah kesehatan ini bisa bersifat sementara, dan bisa juga menetap atau kerap kambuh.
Penyebab vertigo
Vertigo sering kali disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam.
Adapun penyebab umum vertigo terbagi menjadi empat macam, yakni benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), infeksi, penyakit Meniere, dan migrain.
- BPPV
BPPV merupakan penyebab paling umum dari vertigo.
Kondisi ini memunculkan perasaan singkat yang intens bahwa penderitanya berputar atau bergerak, dipicu oleh perubahan cepat pada gerakan kepala, seperti ada pukulan di kepala.
- Infeksi
Penyebab lain dari vertigo yakni adanya infeksi.
Biasanya, seseorang yang mengalami vertigo ada infeksi virus pada saraf vestibular, yang disebut neuritis vestibular.
- Penyakit Meniere
Penyakit Meniere merupakan kelainan telinga bagian dalam yang diduga disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan tekanan di telinga.
Kondisi ini dapat menyebabkan vertigo bersamaan dengan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
- Migrain
Selain itu, migrain juga termasuk salah satu penyebab vertigo.
Vertigo karena migrain dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.
• AWAS! Gejala Baru Virus Corona Berkembang, Waspada bila Muncul Bercak Mirip Sariawan
• Apa Itu Long Hauler Covid? Gejala Virus Corona Tak Kunjung Sembuh Berbulan-bulan
• Sudah 23 Tahun Belum Ada Vaksin, Ini Gejala dan Penularan Virus Nipah yang Mematikan
Gejala vertigo
Bagi orang yang belum pernah mengalaminya, barangkali sulit membayangkan sakit vertigo itu seperti apa.
Para penderita acapkali mendeskripsikan vertigo seperti sensasi pusing sampai ruangan atau lingkungan sekitarnya terasa berputar-putar.
Selain merasakan pusing sampai sekelilingnya terasa berputar-putar, gejala vertigo yang dirasakan para penderitanya yakni:
- Tubuh jadi tidak seimbang
- Ingin mual dan muntah
- Sakit kepala
- Terasa seperti sedang mabuk perjalanan
- Telinga berdengung atau tinitus
- Telinga terasa penuh atau bergemuruh
- Berkeringat
- Bola mata bergerak tak terkendali, biasanya dari satu sisi ke sisi lainnya
• Sakit Kepala Hingga Hilang Keseimbangan, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Vertigo
• Cara Obati Vertigo, Minum Jahe Hingga Lakukan Gerakan Manuver Epley sebelum Tidur
• Sangat Bermanfaat Bagi Penderita Vertigo, Ini Bahan Alami yang Harus Disediakan
Cara mengatasi vertigo
Berbagai kondisi dapat menyebabkan vertigo.
Namun, penyebab vertigo yang utama adalah masalah di telinga bagian dalam atau sistem saraf pusat.
Selain itu, vertigo juga bisa terjadi karena sakit kepala, cedera kepala, operasi telinga, herpes di telinga, stroke ringan, efek samping obat, sampai terlalu lama berbaring.
Cara mengatasi vertigo sangat tergantung pada penyebabnya.
Melansir WebMD, kebanyakan vertigo bisa sembuh dengan sendirinya.
Hal ini disebabkan otak penderita mampu beradaptasi dengan perubahan telinga bagian dalam dan bisa mengatur keseimbangan.
Akan tetapi, beberapa kasus vertigo membutuhkan perawatan sebagai cara mengatasi vertigo, di antaranya:
- Rehabilitasi vestibular
Rehabilitasi vestibular disarankan untuk penderita yang vertigonya sering kumat.
Terapi fisik ini bertujuan untuk membantu memperkuat sistem vestibular dengan cara melatih indera.
Sebagai informasi, sistem vestibular bertugas mengirimkan sinyal ke otak untuk mengontrol gerakan kepala dan tubuh yang terkait dengan gravitasi.
- Terapi manuver reposisi canalith
American Academy of Neurology merekomendasikan terapi ini untuk penderita vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV).
Terapi manuver reposisi Canalith dilakukan dengan melibatkan serangkaian gerakan kepala dan bagian tubuh tertentu.
Gerakan tersebut ditujukan untuk memindahkan endapan kalsium keluar dari saluran telinga ke ruang telinga bagian dalam, sehingga bisa diserap tubuh.
Selama prosedur canalith, penderita akan merasakan gejala vertigo.
Tapi jangan khawatir, dokter akan memandu gerakan agar aman dan efektif mengatasi vertigo.
- Minum obat vertigo
Di beberapa kasus, penderita juga bisa minum obat vertigo untuk menghilangkan gejala tidak nyaman seperti mual atau sakit kepala.
Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, dokter biasanya memberikan obat jenis antibiotik atau steroid untuk mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan infeksi.
Untuk penyakit meniere, dokter jamak memberikan obat jenis diuretik untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
- Operasi
Untuk beberapa kasus, cara mengatasi vertigo memerlukan tindakan pembedahan atau operasi.
Prosedur operasi dilakukan apabila vertigo disebabkan tumor, cedera otak, atau cedera leher.
Untuk menentukan cara mengatasi vertigo yang paling tepat, penderita wajib berkonsultasi ke dokter.
Terlebih jika vertigo berulang atau sering kumat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vertigo: Gejala dan Cara Mengatasi".
Baca berita terbaru lainnya di Google!