Kedua adalah afektif, di mana wanita mengatahui kehamilan tersebut tetapi enggak siap secara emosional dan juga fisik untuk hamil.
Yang terakhir, wanita ini baru menyadari kehamilannya pada trimester terakhir dan menghindari mencari perhatian medis.
Ciri dan Gejala
Seorang ahli gizi bernama Debra Sullivan, PhD, mengatakan kebanyakan wanita memperhatikan gejala kehamilan seperti payudara bengkak dan lunak, mood swing, merasa kelelahan, dan mual sejak trimester awal.
Namun, ketika seorang wanita mengalami kehamilan samar, ia tidak akan mengalami gejala-gejala kehamilan seperti sakit perut, mual, dan telat menstruasi.
Hal tersebut dikarenakan kadar hormon kehamilan seperti progesteron dan estrogen terbilang rendah.
Fluktuasi hormon bisa menyebabkan sedikit pendarahan dan sering dianggap menstruasi.
Banyak kondisi yang terkait dengan kehamilan samar ini, seperti Polyctstic Ovarian Syndrome (PCOS), perimenopause di mana memiliki gejala mirip dengan kehamilan yang disertai dengan naiknya berta badan dan perubahan suasan hati, penggunaal Pil KB dan pemakaian kontrasepesi sehingga yakin kalau enggak hamil karena merasa sudah 'aman'.
Enggak cuma itu, kehamilan juga sulit dideteksi lantaran sering melakukan aktivitas fisik yang berat, kadar lemak tubuh yang rendah, dan kadar hormon yang rendah.
Penyebab
Berikut 4 penyebab utama wanita mengalami cryptic pregnancy:
1. Polycystic ovarian syndrome (PCOS)
PCOS merupakan kista kecil yang terbentuk di ovarium.
Wanita mungkin memiliki siklus haid tidak teratur karena hormon yang tidak seimbang.
2. Kehamilan terakhir yang dialami
Hormon butuh waktu untuk kembali normal setelah kehamilan sebelumnya.
Melahirkan dan menyusui bisa menyebabkan wanita tidak tahu kapan mulai berovulasi lagi.