BINTAN TERKINI

DEMAM Berdarah di Bintan, Dinkes Catat 4 Kasus Awal 2021, Jadi Atensi Selain Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMAM Berdarah di Bintan, Dinkes Catat 4 Kasus Awal 2021, Jadi Atensi Selain Covid-19. Foto Petugas Puskesmas dan Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan saat pengasapan (fogging) untuk mencegah demam berdarah.

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Demam Berdarah di Bintan jadi perhatian Dinas Kesehatan.

Selama Awal Tahun 2021, Dinkes Bintan mencatat empat kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Rinciannya masing-masing dua kasus di bulan Januari dan Februari.

Dari total kasus itu, Kecamatan Bintan Timur menjadi paling banyak pasien yang terjangkit Demam Berdarah di Bintan dengan tiga kasus.

Sementara satu kasus berada di Berakit, Kecamatan Teluk Sebong.

Kepala Dinkes Bintan, dr Gama AF Isnaeni pun menjadikan kasus Demam Berdarah di Bintan ini sebagai atensi, selain Penanganan Covid.

Gama mengakui, kasus Demam Berdarah di Bintan masih sering menyerang warga Bintan.

Bupati Bintan, Apri Sujadi menjenguk pasien DBD di tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Kasus demam berdarah menjadi perhatian Pemkab Bintan selain kasus virus Corona. (TribunBatam.id/Istimewa)

"Jadi jangan lengah karena pandemi Covid-19, sehingga kasus lain seperti DBD tidak diperhatikan," tuturnya, Selasa (16/2/2021).

Gama menambahkan, jika warga Kecamatan Bintan Timur cukup rawan terserang kasus demam berdarah.

Adanya genangan air, khususnya saat musim hujan, menurutnya harus diperhatikan masyarakat.

Dinkes Bintan pun telah menindaklanjuti 4 kasus DBD di awal tahun 2021.

Petugas kesehatan mendatangi rumah penderita Demam Berdarah di Bintan, serta mengecek ada atau tidaknya jentik nyamuk di sana.

"Ketika ada jentik, petugas bertindak sesuai prosedur penanganan," sebutnya.

Sejumlah upaya sudah dilakukan Dinkes Bintan untuk membasmi dan mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Mulai dari sosialisasi 3M Plus kepada warga dan menggelar gerakan Juru Pemantau Jentik atau Jumantik satu rumah satu Jumantik.

Baca juga: Demam Berdarah di Lingga Meningkat saat Pandemi, Dinkes Catat 57 Kasus Selama 2020

Baca juga: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Demam Berdarah, Ini 6 Cara Mudah Mencegahnya

Petugas juru pemantau jentik mengecek kondisi bak penampungan air warga Tanjungpinang, Selasa (21/7/20200. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

"Jadi dengan adanya kasus baru di awal tahun 2021 ini, kita akan tingkatkan petugas jumantik di permukiman warga dalam hal menangani kasus DBD di lingkungan masyarakat," ujarnya.

Gama juga berharap kepada masyarakat untuk dapat melaksanakan langkah 3M Plus dipemukiman warga.

Hal itu dilakukan untuk membasmi dan mencegah pengembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti.

"Salah satunya yang harus di perhatikan warga, seperti di tempat-tempat penampungan air, toilet, ban kendaraan yang sudah tidak terpakai, pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, mainan, vas, kolam renang termasuk tempat sampah," katanya.

Demam Berdarah di Bintan Makan Korban

Kabar duka datang dari pejabat pemerintah di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.

Lurah Kijang Kota, Muhammad Firmansyah meninggal dunia, Rabu (20/1/2021) sore.

Dari informasi yang dihimpun TribunBatam.id, sebelum meninggal almarhum dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.

Foto Lurah Kijang Kota, Muhammad Firmansyah semasa hidup (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Dikabarkan, almarhum meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyebabkan trombositnya turun.

Dikonfirmasi, Camat Bintan Timur, Muhammad Sofyan membenarkan kabar duka tersebut.

"Ya benar, Lurah Kijang Kota meninggal dunia," katanya.

Sofyan menuturkan, saat ini ia sedang berada di ferry menuju Batam untuk melayat ke rumah sakit, tempat almarhum dirawat.

"Tadi saya dapat informasi almarhum meninggal dunia sekitar pukul 15:30 Wib. Ini saya sedang menuju Batam atas perintah pak Bupati," ujarnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkini