Namun, sebagai sesaji, biasanya kue ini tidak dimakan hingga Cap Go Meh.
Kue ini berbentuk bulat akibat cetakan keranjang tempatnya dibuat. Ia memiliki rasa manis dan gurih dengan tekstur yang kenyal, juga lengket.
Bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu dan rukun menghadapi masa yang akan datang.
Di China, kue ini dikenal dengan sebutan Nian Gao. Nama ini diambil dari istilah wadah cetak yang bentuknya menyerupai keranjang.
Orang-orang Tionghoa percaya bahwa kue ini disajikan untuk menyenangkan Dewa Tungku yang memberikan kabar baik ke surga.
3. Onde-onde
Camilan bulat kecil, kenyal, dan garing ini juga menjadi salah satu ciri khas perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Menurut orang-orang Tionghoa, menyantap onde-onde saat Cap Go Meh tak ubahnya reuni keluarga
Onde-onde terbuat dari tepung terigu atau tepung ketan yang digoreng. Adonan yang telah digoreng garing kemudian dibubuhi biji wijen.
Bentuknya yang bulat dan berwarna kekuningan setelah digoreng konon melambangkan keberuntungan.
Selain itu, onde-onde juga bermakna harapan akan kehidupan yang semakin berkembang dan lebih baik.
Makanan ini berawal saat zaman Dinasti Tang. Onde-onde menjadi kue resmi Xian yang disebut ludeui pada zamannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mengenal Cap Go Meh yang akan Dirayakan pada 26 Februari 2021, Budaya Sampai Makanannya