BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penyidik Polsek Sagulung masih menelusuri penyebab kematian Budi Sugiarto yang ditemukan tewas dengan kondisi tergantung.
Mereka memeriksa saksi yang melihat langsung kejadian yang membuat geger warga Kaveling Sagulung Bahagia RT 05/RW 08, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri itu.
Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan jika tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh pria 32 tahun yang diketahui warga belum menikah itu.
Budi Sugiarto sebelumnya ditemukan warga dengan kondisi tewas tergantung di rumahnya blok KM nomor 28, Senin (1/3/2021).
Warga curiga setelah rumahnya masih dalam keadaan tertutup ketika hari sudah siang.
Mereka sempat menggedor rumah Budi Sugiarto namun tak mendapat jawaban.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Sementara ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ungkap Kapolsek Sagulung, AKP Yusriadi Yusuf kepada TribunBatam.id.
Kini, jenazah Budi Sugiarto sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri.
Sebelum dibawa ke sana untuk keperluan visum, jenazah sebelumnya menjalani swab test untuk memastikan apakah terpapar covid-19 atau tidak.
"Jika hasil swab testnya sudah keluar, baru dilakukan visum. Kami menunggu hasil visum dari rumah sakit," kata Yusuf.
Kesaksian Ketua RT
Kematian Budi Sugiarto, warga Kaveling Sagulung Bahagia, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri mengejutkan semua pihak, termasuk Maruba Simbolon.
Ketua RT 05/RW 08 ini masih melihatnya satu hari sebelum kejadian berkumpul di gapura RW 08.
Ia langsung bergegas ketika mendapat informasi ada warganya yang ditemukan tewas dengan kondisi tergantung.
"Saya langsung ke lokasi, sampai di lokasi saya mencoba melihat dari lubang angin, ternyata benar Budi Sugiarto sudah tergantung," ungkap Maruba Simbolon, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Perselingkuhan Berdarah Oknum PNS Bau Tanah, Bunuh Selingkuhan Kemudian Memilih Gantung Diri
Ia menambahkan, sudah lebih dari tiga tahun Budi Sugiarto tinggal di kaveling itu.
Dia mengatakan kaveling yang ditempati Budi Sugiarto berukuran 6x10 itu baru dibangun ukuran 3x4.
Baru satu kamar di kaveling yang dihuni Budi Sugiarto itu.
Ia pun memilih tinggal di sana. Dia juga mengatakan selama ini korban dikenal baik di komplek.
Kalau ada kegiatan RT, Budi Sugiarto selalu ikut.
Maruba Simbolon mengakui jika selama ini tidak pernah terdengar korban memiliki masalah.
"Tapi kurang tahu juga ya, yang jelas kalau di komplek, tidak ada. Tidak tahulah kalau di luar," ucapnya.
Budi Sugiarto diketahuinya sedang tidak bekerja.
"Tidak tahulah habis kontrak atau seperti apa.
Yang kita tahu belakangan ini korban sedang menganggur,"kata Maruba.
Dia mengatakan begitu mengetahui kejadian tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek Sagulung.
"Tadi pihak Polsek sudah datang, dan jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri," kata Maruba.
Sementara mengenai kejadian tersebut Maruba mengatakan tidak tahu apa penyebabnya.
"Tetangga korban juga tidak tahu apa masalahnya," kata Maruba.
Warga Kaveling Sagulung Bahagia RT 05 RW 08 Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri dibuat geger.
Itu setelah warga menemukan Budi Sugiarto ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di rumahnya, Senin (1/3/2021).
Warga mulanya curiga dengan rumah yang dihuni pria 32 tahun itu masih dalam keadaan tertutup saat hari sudah siang.
Warga yang mencoba memanggilnya pun semakin penasaran karena tidak ada jawaban dari dalam rumah.
"Biasannya anaknya rajin, pagi-pagi sudah bangun.
Karena tidak ada suara, warga mencoba melihat ke dalam rumah.
Begitu di lihat korban sudah tergantung," ucap seorang warga, Abu kepada TribunBatam.id, Senin (1/3/2021).
Budi Sugiarto diketahui masih lajang dan tinggal sendiri di rumah Blok KM no 28 yang dihuninya itu.
Selama ini, korban dikenal ramah oleh warga sekitar.
Dengan kejadian ini, warga pun memberitahukan kepada perangkat RT, dan menghubungi polisi.
Belum diketahui pasti mengenai motif Budi Sugiarto ditemukan tewas dalam keadaan tergantung itu.
"Sekarang mayatnya sudah dibawa polisi ke RS Bhayangkara Polda Kepri," kata Abu.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google