Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan untuk biaya transportasi kapal laut para pelajar mencapai Rp 1,5 miliar per tahunnya.
Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Anambas, Irman menyebutkan, biaya transportasi yang mereka salurkan kepada pemilik pompong untuk mengantar jemput pelajar dilihat dari jarak.
"Satu orang pelajar yang antar jemput itu kita lihat dari jaraknya. Kemudian rutenya kita lihat juga, baru bisa dipatok biaya per orangnya berapa," kata Irman, Rabu (3/3/2021).
Dari data terhimpun, satu orang anak paling tinggi biaya transportasi antar jemput ke sekolah menggunakan kapal pompong Rp 30 ribu, dan paling rendah Rp 5 ribu.
"Satu sekolah itu tidak satu kapal pompong yang mengangkutnya. Kalau pelajarnya ramai bisa dua kapal yang kita sewa," sebutnya.
Bantuan transportasi laut untuk pelajar di Anambas ini sudah dimulai sejak 2014. Anggaran yang dipakai menggunakan dana Bosda, dan setiap tahun pihaknya akan melakukan MoU dengan pemilik kapal pompong.
Pada tahun 2020 ada 517 pelajar yang dibiayai transportasinya. Para pelajar itu berasal dari berbagai Kecamatan. Ada yang dari Kecamatan Siantan, Kecamatan Jemaja, Kecamatan Palmatak, dan Kecamatan Siantan Timur.
Enaknya Jadi Mahasiswa Anambas
Bantuan bidang pendidikan nampaknya benar-benar diperhatikan untuk warga Anambas.
Tidak hanya menggratiskan biaya pendidikan untuk pelajar di Anambas, khususnya pada tingkat SD dan SMP, Pemkab Anambas juga menganggarkan beasiswa untuk mahasiswa Anambas yang sedang menempuh perguruan tinggi.
Bantuannya pun tak main-main. Tidak hanya pelajar yang berprestasi saja.
Bantuan bagi mahasiswa Anambas yang sedang menyusun tugas akhir atau skripsi juga dianggarkan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Anambas.
Angkanya pun terbilang lumayan, Rp 2 juta.
Bantuan beasiswa bagi mahasiswa Anambas yang berprestasi tahunan ini terus berjalan.
Jumlahnya pun bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta, Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.