Pelajar SMP di Anambas Banyak yang Putus Sekolah, Ini Kata Disdikpora Anambas

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Kepulauan Anambas, Irman.

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Anambas menerima laporan terkait siswa dan siswi yang putus sekolah setiap tahunnya.

Dari data itu diketahui, sebanyak 7 siswa dan siswi pada jenjang Sekolah Dasar (SD) mengalami putus sekolah di Kepulauan Anambas dari 2019, sedangkan jumlah siswa dan siswi yang putus sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 33 orang.

Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Kepulauan Anambas, Irman mengatakan, data yang mereka peroleh langsung dari koordinator wilayah (Korwil).

"Kita kan dapat datanya dari Korwil, Korwil ini pun dapat datanya dari sekolahan. Untuk alasan mengapa mereka putus sekolah kita tidak terlalu mengetahui faktornya," ujar Kasi PTK SMP Disdikpora Anambas, Irman, Selasa (2/3/2021).

Ia melanjutkan, kebanyakan siswa yang putus sekolah lebih ke tidak melanjutkan sekolah dari SMP menuju SMA.

"Kalau di sini untuk yang putus sekolah lebih tinggi itu SMP," ucapnya.

Mengapa?

Menurutnya, faktor wilayah dan jarah tempuh menjadi pertimbangan mengapa siswa SMP di Anambas lebih banyak putus sekolah.

Sekadar informasi, wilayah Anambas dipisahkan laut dari pulau ke pulau. Ada beberapa pulau yang tidak memiliki bangunan SMP bagi siswa dan siswi yang ingin melanjutkan sekolah.

"Seperti di daerah Kiabu, Mengkait, orang tuanya tidak punya biaya untuk menyekolahkan ke luar pulau, karena jarak tempuhnya cukup jauh," jelasnya.

Sedangkan pemerintah daerah setiap tahunnya juga turut membantu kebutuhan siswa dan siswi dalam bentuk pakaian, baju, dan transportasi.

"Upaya kita kan sudah ada dalam membantu anak-anak yang ingin sekolah, tinggal dari anak dan orang tua itu sendiri bagaimana menyikapinya," ujarnya.

65 Orang Dapat Beasiswa Penuh

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas menganggarkan biaya pendidikan berupa beasiswa kepada pelajar yang berprestasi setiap tahunnya.

Pemkab Kepulauan Anambas membagi bantuan beasiswa menjadi dua tipe. Ada biaya penuh dari Pemda dan beasiswa bantuan berprestasi.

Namun karena ada perubahan nomenklatur di tahun 2021, terkait beasiswa tidak berada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kepulauan Anambas lagi.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Kepulauan Anambas, Irman. Ia menuturkan, beasiswa kini ditangani oleh Sekretariat Daerah pada bagian Kesra.

"Karena sudah pindah ke sana, kita tetap melanjutkan program beasiswa biaya penuh Pemda. Anak-anak yang kita kuliahkan dari tahun 2019, 2020 ada sekitar 65 orang," ucap Kasi PTK SMP Disdikpora, Irman, Kamis (4/3/2021).

Ia mengatakan, saat ini Disdikpora Kepulauan Anambas hanya melanjutkan program biaya penuh Pemda.

Bupati Anambas, Abdul Haris mengatakan, ia ingin melanjutkan beasiswa biaya berprestasi.

"Ini kita bagikan per mahasiswa itu ada yang Rp 3,5 juta, Rp 2 juta. Itu anak-anak yang kita kuliahkan dengan persyaratan mereka mengajukan proposal," kata Haris.

Diketahui Pemkab Anambas akan melanjutkan program beasiswa biaya penuh, namun untuk rekrutmen tahun 2021 ini belum berjalan.

Transportasi Laut Dibiayai Pemda

Sebelumnya diberitakan, beruntungnya para pelajar di Anambas. Pasalnya para pelajar bisa mendapat biaya transportasi untuk bersekolah. 

Diketahui, sangat jarang di suatu pulau di Anambas memiliki bangunan sekolah. Hal itu membuat para pelajar harus menyeberangi laut demi menuntut ilmu ke daerah terdekat yang memiliki bangunan sekolah.

Jarak tempuh yang harus mereka lewati pun cukup jauh. Ada yang harus menyeberangi laut selama satu jam menggunakan kapal pompong atau kapal kayu ke sekolah yang mereka tuju.

Terkait hal ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Anambas menyiapkan anggaran transportasi pelajar setiap tahunnya.

Anggaran ini mereka berikan lewat Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemilik kapal di setiap pulau.

Baca juga: Siapkan Anggaran Rp 1,2 Miliar, 371 Mahasiswa Asal Anambas Bakal Dapat Beasiswa dari Pemda

Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan untuk biaya transportasi kapal laut para pelajar mencapai Rp 1,5 miliar per tahunnya.

Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Anambas, Irman menyebutkan, biaya transportasi yang mereka salurkan kepada pemilik pompong untuk mengantar jemput pelajar dilihat dari jarak.

"Satu orang pelajar yang antar jemput itu kita lihat dari jaraknya. Kemudian rutenya kita lihat juga, baru bisa dipatok biaya per orangnya berapa," kata Irman, Rabu (3/3/2021).

Dari data terhimpun, satu orang anak paling tinggi biaya transportasi antar jemput ke sekolah menggunakan kapal pompong Rp 30 ribu, dan paling rendah Rp 5 ribu.

"Satu sekolah itu tidak satu kapal pompong yang mengangkutnya. Kalau pelajarnya ramai bisa dua kapal yang kita sewa," sebutnya.

Bantuan transportasi laut untuk pelajar di Anambas ini sudah dimulai sejak 2014. Anggaran yang dipakai menggunakan dana Bosda, dan setiap tahun pihaknya akan melakukan MoU dengan pemilik kapal pompong.

Pada tahun 2020 ada 517 pelajar yang dibiayai transportasinya. Para pelajar itu berasal dari berbagai Kecamatan. Ada yang dari Kecamatan Siantan, Kecamatan Jemaja, Kecamatan Palmatak, dan Kecamatan Siantan Timur.

Enaknya Jadi Mahasiswa Anambas

Bantuan bidang pendidikan nampaknya benar-benar diperhatikan untuk warga Anambas.

Tidak hanya menggratiskan biaya pendidikan untuk pelajar di Anambas, khususnya pada tingkat SD dan SMP, Pemkab Anambas juga menganggarkan beasiswa untuk mahasiswa Anambas yang sedang menempuh perguruan tinggi.

Bantuannya pun tak main-main. Tidak hanya pelajar yang berprestasi saja.

Bantuan bagi mahasiswa Anambas yang sedang menyusun tugas akhir atau skripsi juga dianggarkan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Anambas.

Angkanya pun terbilang lumayan, Rp 2 juta.

Bantuan beasiswa bagi mahasiswa Anambas yang berprestasi tahunan ini terus berjalan.

Peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menerima SK CPNS 2019 dari Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, Selasa (5/1/2021) (tribunbatam.id/istimewa)

Jumlahnya pun bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta, Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.

Setiap mahasiswa yang menerima beasiswa jumlah biayanya berbeda, terdapat 3 tipe penerima berdasarkan akreditasi jurusan, untuk tipe A mahasiswa akan memperoleh Rp 3,5 juta, tipe B mendapatkan beasiswa Rp 2,5 juta, yang terakhir tipe C Rp 2 juta.

"Beasiswa ini kami berikan di semester ganjil setiap satu tahun sekali," ujar Kadisdikpora Anambas, Nurman, Kamis (28/1/2021)

Total anggaran yang dicairkan untuk penerima beasiswa sebesar Rp 923 juta.

Sebelumnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas menganggarkan beasiswa di tahun 2020 sebesar Rp 1,2 miliar.

"Terakhir kemarin 2020, selain beasiswa berprestasi ada juga beasiswa penuh yang kita siapkan," ucapnya.

Beasiswa penuh ini meliputi uang sekolah sampai dengan uang asmara dan biaya hidup pelajar tersebut disiapkan pemerintah daerah.

Beasiswa kuliah untuk kedokteran sendiri ada 9 orang yang sedang disekolahkan oleh Pemerintah Daerah.

Baca juga: Kemendikbud Menggodok Peta Jalan Pendidikan 2020–2035, Pelajaran Budaya Indonesia Diprioritaskan

Baca juga: 10 Tips Jitu Agar Dapat Meraih Beasiswa

HARI GURU - Kisah guru di perbatasan yakni di Kepulauan Anambas Kepulauan Riau (TRIBUNBATAM/RAHMATIKA)

"Satu orang di Yogyakarta, 3 orang di Universitas Riau, dan 5 orang di Universitas Batam," jelas Nurman.

Sementara itu ada juga jurusan lainnya, selain kedokteran ada juga jurusan pariwisata. 30 beasiswa jurusan pariwisata sedang dikuliahkan.

Sisanya 10 beasiswa diberikan untuk pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Hidayatullah.

"Masa kepemimpinan Abdul Haris dan Wan Zuhendra itu ada 62 mahasiswa yang dikuliahkan.

Ini adalah anggaran dari pemerintah daerah yang diberikan melalui Dinas Pendidikan," ungkapnya.

Nurman mengungkapkan, mahasiswa kedokteran yang nantinya sudah selesai pendidikan wajib mengabdi di Anambas selama 15 tahun.

Satu orang mahasiswa saja anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 650 juta sampai ia pendidikan.

(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkini