2. Daging tinggi lemak
Mikrobioma akan dipengaruhi oleh apa yang kita makan dan makanan nabati adalah sumber energi bagi bakteri untuk bertahan hidup.
Mikroba usus kecil yang dikenal sebagai prebiotik ini akan berkembang biak bersama serat, yang daapt ditemukan dalam makanan yang berasal dari tumbuhan.
Tak seperti pangan nabati, daging tinggi lemak seperti hamburger, steak, sosis dan olahan daging lainnya berpotensi mengganggu keseimbangan bakteri usus.
Bagi pemilik perut sensitif, cobalah untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi daging tinggi lemak selama beberapa minggu dan lihat seperti apa respons tubuh.
3. Makanan manis dan minuman tinggi gula
Pemanis buatan rendah kalori dan rendah karbohidrat kini cukup populer di kalangan orang-orang yang sedang diet. Namun, Dixit mengatakan bahwa pemanis-pemanis tersebut dapat mengganggu mikrobioma usus.
Jadi, hindari penggunaan pemanis buatan, seperti aspartam, sorbitol dan xylitol.
Selain itu, mungkin juga pemilik perut sensitif akan merasakan respons yang tidak baik ketika mengonsumsi eritritol (yang terbuat dari gula tebu) atau terlalu banyak mengonsumsi gula asli.
4. Makanan yang digoreng dan berminyak
Makanan-makanan yang digoreng mungkin terasa gurih. Tapi, banyak dari kita, terutama pemilik perut sensitif, mungkin akan merasa tidak nyaman di perut setelah mengonsumsi makanan yang digoreng atau berminyak, seperti kentang goreng, gorengan, donat, dan lainnya.
Makanan yang digoreng atau berminyak lebih sulit dicerna oleh tubuh dan dapat menyebabkan diare, kembung, gas, hingga sakit perut.
Anda mungkin juga bisa merasakan efek yang sama ketika makan makanan yang dipanggang namun berminyak.
5. Alkohol
Secara umum, alkohol memang tidak baik buat kesehatan, begitu pula untuk kesehatan usus.