BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur Kepri, Ansar Ahmad membuat studi keekonomian dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan atau Jembatan Babin.
Sehingga, kehadiran jembatan Babin kedepan, bisa berdampak ekonomi lebih besar. Ia berharap, nantinya Jembatan Babin tidak seperti Jembatan Barelang.
"Pak Gubernur, dibuat nanti studi keekonomiannya.
Bisa dihitung manfaatnya keekonomiannya," ujarnya, Kamis (17/3/2021)
Hal itu disampaikan Luhut Binsar Panjaitan, saat meninjau tapak Jembatan Babin di Kabil, Batam, Provinsi Kepri.
Turut hadir mendampingi, bersama Menkopolhukam RI, Mahfud MD dan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi.
Hadir juga Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dan lainnya.
Menurutnya permintaan untuk dihitung dampak keekonomian dinilai penting.
Ini karena biaya pembangunannya yang terbilang besar.
Dimana, jembatan Barelang dibangun dengan dana yang cukup besar, namun dampak ekonominya, dinilai belum maksimal.
"Jangan seperti Jembatan Barelang. Sudah sekian puluh tahun penggunaannya tidak efesien.
Investasi sudah mencapai ratusan miliar atau triliun, tapi penggunaannya sangat minim," bebernya.
Dalam laporan yang disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, jika Jembatan Babin dibangun, maka potensi mobil melintas, sekitar 7ribu per hari.
Namun diminta agar ada studi. Studi yang dilakukan juga diminta dengan perhitungan yang matang.
"Sehingga pemanfaatan uang yang diinvestasikan sia-sia.
Kalau di sini seperti apa yang didilaporkan Pak Gubernur Kepri bisa 7 ribu mobil satu hari, saya kira bisalah.
Tapi harus dari hasil studi. Jangan membuat studi yang hasilnya tidak tetap," pesan Luhut.
Dalam kunjungan ini, Luhut juga menyinggung, terkait lego jangkar, industri clean energi dalam menangani masalah limbah oil, penertiban kapal dan lainnya.
Penanganan diminta dilakukan teritegrasi. Terutama antara penanganan limbah dan penertiban kapal hingga labuh jangkar.
"Karena masalah limbah ini rupanya sangat besar (di Kepri).
Tadi sudah disebutkan hampir 40 sampai 50 ribu ton per satu bulan.
Makanya (hadir perusahaan clean energy), untuk mengubah jadi energi yang bagus," bebernya.
Ia menambahkan hal itu menjadi perhatian mereka.
Sehingga dalam kunjungan ini ia juga mengajak Menkopolhukam, Mahfud MD. Agar kedepan bisa saling berintegrasi.
Baca juga: Soal Jembatan Batam Bintan, Ansar Vicon dengan Menko Marves hingga Bahas Labuh Jangkar
Baca juga: RI-Singapura Bahas Jembatan Batam Bintan, Jurus Dongkrak Investasi
"Kami berbarengan hadir dengan Menkopolhukam hadir, karena menyangkut masalah keamanan.
Nanti akan kami koordinasikan bersama. Supaya semua penyelesaian lebih terintegrasi," tuturnya.
RESMIKAN Perusahaan Investasi Rp 7,2 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman atau Menko Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan meresmikan operasional PT Batam Slop and Sludge Treatment Center (BSSTEC).
Ia tidak sendiri. Dalam peresmian itu, ia didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan/ BP Batam, Muhammad Rudi, dan Menkopolhukam RI, Mahfud MD.
Dalam pidatonya Luhut menyebutkan perusahaan tersebut, berinvestasi sebesar Rp 7,2 triliun.
Sehingga mampu menampung tenaga kerja di Kota Batam.
"Dengan investasi ini, kita akan dorong industri maritim di Indonesia sebagai industri yang menghasilkan clean energy," ujar Luhut dalam kata sambutannya di Kawasan Jembatan II Barelang, Batam, Provinsi Kepri, Kamis (18/3/2021).
Usai pemantauan ke lokasi pabrik dan juga memantau wilayah perairan Jembatan II Barelang, tinjauan ini dilangsungkan ke titik lokasi Jembatan Babin.
Dalam hal ini, Luhut meminta agar Pemerintah Kota Batam dan Pemprov Kepri, memberikan dukungan penuh bagi industri yang bergerak di bidang tank cleaning bagi kapal yang parkir di wilayah perairan Barelang.
Dengan fasilitas yang diberikan ini, diharapkan dapat melayani 81 ribu kapal setiap tahun, dengan memerlukan luasan wilayah industri seluas 30-50 hektare.
"Bayangkan dengan dukungan seperti ini. Maka pak Wali dan pak Gubernur, tentu saja wilayah lautmu akan bersih," paparnya.
Tidak hanya bagi wilayah perairan saja, dengan investasi di bidang tank cleaning kapal di dunia maritim ini, tentu saja juga dibarengi dengan penghasilan kepada Batam dan Provinsi Kepri, terutama BP Batam.
Dalam hal ini, Luhut juga dengan tegas meminta agar seluruh stakeholder terkait dari unsur TNI/Polri, serta instansi terkait di bidang maritim memberikan dukungan serupa.
"Ini alasan saya kenapa datang ke Batam, bersama dengan pak Mahfud MD.
Ini adalah potensi besar pemasukan bagi Negara.
Dan merupakan hal nyata, tidak hanya sekedar berpolemik melalui media sosial atau media massa," tegasnya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Luhut Binsar Pandjaitan
Berita Tentang Berita Batam Hari Ini
Berita Tentang Jembatan Batam Bintan