DEMAM BERDARAH DI BATAM

Demam Berdarah di Batam Jadi Atensi Dinkes, Serang 205 Warga Hingga Maret 2021

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demam Berdarah di Batam Jadi Atensi Dinkes, Serang 205 Warga Hingga Maret 2021., Foto fogging untuk mencegah demam berdarah di Perumahan Tiban Palem, Kecamatan Sekupang, Batam, Minggu (21/2/2021).

Tertinggi di Januari 2021

Tak hanya virus corona di Batam, Dinas Kesehatan atau Dinkes Batam tengah fokus menekan kasus demam Berdarah di Batam.

Data yang mereka himpun hingga Maret 2021, kasus DBD di Batam cenderung meningkat.

Mereka mencatat, terdapat 189 kasus demam berdarah di Batam sejak Awal Tahun 2021.

Angka ini meningkat dibanding periode yang sama di tahun lalu dengan 113 kasus.

"Angka ini terhimpun sampai 9 Maret 2021," ungkap Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (11/3/2021).

Ia pun merinci kasus DBD di Batam itu. Kasus demam berdarah di Batam tertinggi pada Januari 2021 dengan 87 kasus.

Ilustrasi demam berdarah (kolase Tribun Style)

Jumlahnya mulai melandai pada Februari 2021 dengan 78 kasus dan hingga 9 Maret, tercatat ada 24 kasus.

"Untuk rekapan per kecamatan kita belum ada.

Karena data tidak hanya di puskesmas tetapi ada juga sebagian kasus yang ditangani dari rumah sakit," ungkap Didi.

Berbagai upaya terus dilakukan Dinas Kesehatan Batam untuk penanganan kasus DBD ini. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, sampai peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan programnya yakni 'Gerakan 1 rumah 1 jumantik'.

"Kami aktifkan kembali gerakan 1 rumah 1 jumantik," kata Didi.

Adapun tugas para jumantik ini menjadi mitra puskesmas dalam mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD.

Selain itu, kader ini juga bertugas untuk memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Tak hanya itu, dinkes bersama kader lingkungan juga menerapkan sistem 3M PLUS. Yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang.

Halaman
123

Berita Terkini