TRIBUNBATAM.id, BATAM- Terungkap asal-usul motor yang dipakai pelaku bom bunuh diri di Makassar.
Ternyata kepunyaan kerabat honorer DPRD Sulsel.
Seperti dikabarkan sebelumnya telah terjadi aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (29/3/2021) pagi.
Aksi terjadi ketika pergantian ibadah Misa kedua menuju Misa ketiga.
Dua pelaku, laki-laki dan perempuan.
Keduanya diketahui mengendarai sebuah motor matic bernomor polisi DD 5984 MD saat menjalankan aksinya.
Ia beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Hasniawati sendiri merupakan kakak kandung Adi Kurniawan, honorer DPRD Sulawesi Selatan.
Diketahui, motor matic milik Hasniawati itu telah ditarik debt collector pada 2015 silam.
Dilansir Tribun Timur, dua pelaku bom bunuh diri tewas di tempat setelah sempat diadang petugas keamanan gereja.
Kondisi jasad pelaku sangat mengenaskan.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, mengungkapkan jasad pelaku laki-laki masih berada di motornya.
Sementara jasad pelaku perempuan dalam kondisi lebih parah.
"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya."
"Yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujarnya, Minggu.
Identitas Pelaku
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berjumlah dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan.
Listyo Sigit mengatakan identitas pelaku laki-laki adalah L.
Sedangkan identitas pelaku perempuan masih diidentifikasi.
Keduanya, kata Listyo Sigit, merupakan bagian kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina
"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina," ujarnya, Senin (29/3/2021), dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Listyo Sigit membeberkan sebanyak 20 anggota JAD sebelumnya telah berhasil diamankan beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, JAD tak seperti JI yang terstruktur di lapangan.
Mengutip Tribunnews, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut JAD terstruktur secara virtual.
Melalui media sosial, kelompok JAD akan memberi kabar terlebih dulu jika akan melakukan aksi.
Dedi mengatakan kelompok JAD memanfaatkan aplikasi Telegram untuk berkirim pesan.
"Intensitas komunikasinya di media sosial terstruktur dan sistematis."
"Kalau mau melakukan amaliyah, mereka akan sampaikan di Telegram maupun media sosial lainnya."
"Misalnya 'Saya akan melakukan amaliyah pada hari ini'," ungkap Dedi, Senin (14/10/2019) silam, yang saat itu menjabat Karopenmas Divisi Humas Polri.
"Dia cukup men-declare akan melakukan amaliyah, mohon doanya, langsung dilakukan," imbuhnya.
Korban Bom Bunuh Diri di Makassar
Hingga Senin (29/3/2021), sebanyak 20 korban luka-luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar telah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Mengutip Tribun Timur, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam, menyampaikan 20 korban tersebut dirawat di RS Bhayangkara, RS Silom, dan lainnya.
Diantaranya sudah diperbolehkan pulang karena hanya luka ringan.
"Sampai saat ini di RS Bhayangkara ada 7, Siloam 4, dan sisanya di RS lainnya. Total 20 orang," jelasnya, Minggu (28/3/2021).
"Kondisi korban ada luka berat dan sedang."
"Kalau yang ringan sempat diberikan pengobatan ada yang rawat jalan dia sudah pulang," tambahnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim, Tribun Timur/Muslimin Emba/M Ikhsan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Asal-usul Motor yang Dipakai Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Milik Kerabat Honorer DPRD Sulsel