ROHANI KRISTEN

Renungan Kristen, 10 Tahap Penderitaan Tuhan Yesus Mulai dari Gensemani sampai ke Bukit Golgota

Penulis: Sihat Manalu
Editor: Sihat Manalu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Salib

Tahap yang keempat Tuhan Yesus dicambuk. Proses awal penyaliban jubah Tuhan Yesus dibuka dan dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghujamkan cambuk kepada Tuhan Yesus dan diujung cambuk dipasang potongan tulang dan potongan besi. Setiap kali cambuk itu dihujamkan ke punggung Tuhan Yesus menimbulkan luka yang dalam dan daging tercabik dan darah bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah meringis kesakitan.

Tahap yang kelima Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota berduri ditancapkan di kepalanya dengan dipukul, sakitnya luar biasa darah bercucuran.

Tahap yang keenam Tuhan Yesus disuruh memikul salib. Dalam kesakitan berlumuran darah ditambah Tuhan Yesus tidak tidur semalaman,  harus memikul salibnya. Tuhan Yesus jatuh bangun karena tidak kuat maka Simon dari Kirene disuruh menggantikannya memikul salibnya.

Baca juga: Doa Kristen Saat Bangun Pagi dan Ingin Memulai Aktifitas, Minta Penyertaan Yesus Kristus

Tahap ketujuh tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku. Sakitnya luar biasa darah bercucuran.

Tahap yang kedelapan Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib. Pada saat itu Tuhan Yesus menderita secara lahir maupun dan batin. Secara lahir dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya dan juga merasa sesak karena ada cairan yang menekan jantungnya. Secara batin, Tuhan Yesus menderita karena Tuhan Yesus melihat semua orang yang lalu lalang menghujat Dia, Ahli Taurat, Tua-tua, Imam-imam menghujat Dia,bahkan salah satu penjahat disebelahnya juga ikut menghujat Dia.

Tahap yang kesembilan Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Sekitar jam 12 siang sampai jam 3 petang, tiba-tiba langit di sekitar Golgota menjadi gelap gulita. Tuhan Yesus gelisah dan Dia berteriak. Eli eli lama sabak tani. Allahku-Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku. Tuhan Yesus merasa ditinggalkan Bapa. Orang yang berdosa pada hakikatnya dipisahkan oleh Bapa. Jadi untuk menebus dari dosa maka harus ditinggalkan oleh Bapa dan dipisahkan oleh Bapa.

Saya percaya ini adalah puncak pendetitaan Tuhan Yesus. Penderitaan lainnya tidak ada artinya dibandingkan dengan ditinggalkan oleh Bapa. Bagi saya kalau ada dosa harus cepat diselesaiakan supaya terus merasa hadirat Tuhan hadir. Saya berharap juga saudara bisa melakukan hal seperti itu. Di dalam Tuhan adalah sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah-limpah.

Tahap kesepuluh Tuhan Yesus berkata sudah selesai. Ya Bapa ke dalam tangan Mu kuserahkan nyawa-Ku, lalu Tuhan Yesus mati.
Pertanyaaannya mengapa Tuhan Yesus mati dengan cara demikian, Mengapa tidak dengan cara mudah dengan dipenggal kepalanya selesai. Mengapa harus bermandikan darah? Alkitab berkata tanpa menumpahan darah tidak ada pengampunan dosa untuk mengampuni dosa saudara dan dosa saya. Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.
Selain itu apalagi yang dikatakan dalam Alkitab? Pertama Penyakit kitalah yang ditanggungnya. Kedua penderitaaan kitalah yang dipikulnya dan oleh bilur-bilurnya kita disembuhkan.

Tuhan Yesus mati karena dosa -dosa kita,. Dia dikuburkan tetapi hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Tuhan Yesus tidak selamanya mati tetapi hari yang ketiga Tuhan Yesus dibangkitkan. Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit? Pertama sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan.

Saya memberitakan Firman Tuhan sia-sia, tetapi puji Tuhan kebangkitan Tuhan Yesus pemberitaan Firman Tuhan menjadi tidak sia-sia. Hal kedua kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit sia-sialah kepercayaan kita dan kita akan tetap mati di dalam dosa-dosa kita. Demikian juga dengan orang-orang percaya akan mati. tetapi puji Tuhan Yesus bangkit.

Hal yang ketiga kalau Tuhan Yesus tidak bangkit kitalah orang-orang yang paling malang diantara segala manusia, tetapi kebangkitan Tuhan Yesus membuat kita paling beruntung dari segala manusia.

Karena Tuhan Yesus hidup, maka ada hari esok. Dia berkata kepada kita jangan kamu takut, jangan kamu khawatir, jangan kamu panik, karena Tuhan Yesus hidup maka mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu masih ada sampai saat ini. Orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang miskin diberitakan kabar baik.

Karena Tuhan Yesus hidup kita akan melihat Pentakosta yang ketiga akan digenapi dan kita akan melihat penuaian jiwa-jiwa yang terbesar dan terakhir terjadi. Bangkitnya generasi Jeremia yang cinta mati-matian dengan Tuhan Yesus dan tidak kompromi dengan dosa. (hat)

Berita Terkini