Sebab, di tengah kondisi saat ini, masyarakat tak memerlukan pembangunan fisik, melainkan kerja nyata.
Ia meyakini, sektor labuh jangkar Kepri sendiri dapat memberikan multiple effect bagi Perekonomian di Kepri, khususnya Kota Batam.
Selain menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), sektor tersebut dianggapnya bisa menciptakan peluang kerja.
“Batam dapat apa dari situ? Seharusnya dapat dampaknya dong.
Apalagi salah satu fokusnya di wilayah kita,” tegas Thomas.
Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah seharusnya dapat mendesain agar Batam dapat dijadikan areal pemotongan kapal.
Dimana, proses ini nantinya dapat menyerap ribuan pekerja (man power) dan dapat menjadi salah satu community economic.
“Kegiatan ini juga akan menumbuhkan ekonomi rakyat,” paparnya.
Selain itu kedua hal itu, Kepri, khususnya Kota Batam, harus dijadikan living area bagi para ekspatriat.
Dengan regulasi yang maksimal, Thomas mengatakan jika hal ini ikut meningkatkan gairah ekonomi kota.
Sebab, di samping menjadi living area nantinya, Batam juga dapat dijadikan gate way tourism bagi mereka yang ingin menikmati destinasi wisata di provinsi kepulauan ini.
“Di samping jadi destinasi, kota ini juga harus jadi pintu untuk wisata di Sumatra.
Dibuat biro perjalanan dan pameran budaya masing-masing daerah yang ada di Sumatra di Kota Batam.
Sehingga, koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah di masing-masing kabupaten pun terjalin,” katanya.
Selain itu, Batam juga dapat dijadikan sebagai entry point bagi setiap turis.