TRIBUNBATAM.id - Berakhir sudah perjalanan Mami Oliv setelah tujuh tahun menjalankan bisnis esek-esek secara online.
Tentu waktu yang lama bagi Mami Oliv terjun dalam bisnis lendir.
Bisnis lendir Mami Oliv ternyata memiliki rekam jejak yang panjang.
Sebagai mucikari, Mami Oliv menjual jasa pekerja seks komersial (PSK) muda ke pria hidung belang.
Wanita yang dieksploitasi Mami Oliv masih muda berusia kisaran 18-25 tahun.
"Kalau tarif wanitanya rata-rata Rp 1 juta," kata Kanit Pidum Polres Lumajang, Ipda Muljoko.
Dihadapan polisi, Mami Olive menceritakan awal mula dirinya terjun ke dunia prostitusi online.
Baca juga: Polisi Gadungan Juga Punya Anak Buah, Peras PSK Dengan Dalih Terlibat Prostitusi Online
Baca juga: Hotel Cynthiara Alona Disegel Gegara Jadi Tempat Prostitusi, Bisa Beroperasi Lagi Jika Penuhi Syarat
Bermodal salon kecantikan, perkenalan Mami Oliv dengan Ladies Club (LC) atau cewek karaoke pun dimulai.
Mami Oliv masuk dalam bisnis prostitusi online berawal dari salah satu temannya seorang pria hidung belang untuk mengenalkannya kepada salah satu cewek karaoke.
Singkat cerita Mami Oliv pun memulai bisnis lendir itu.
Mami Oliv pun merasa mudah meraup uang dari bisnis gelap itu.
Sebab setiap transaksi dia mendapat jatah Rp 200 ribu.
"Jadi dia itu kenal background pelanggannya dan LC-nya," kata Kanit Pidum Polres Lumajang, Ipda Muljoko.
Kata Muljoko, selama menggeluti bisnis prostitusi online cukup piawai menjaga privasinya.
Ia hanya akan melayani jasanya menyediakan PSK pada orang-orang yang dikenal saja.