TRIBUNBATAM.id - Mandi wajib, begitu istilah yang biasa diungkapkan, adalah suatu aktivitas menyiramkan air ke seluruh badan bagi orang-orang yang sedang mempunyai hadas besar.
Dikutip dari Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) حَدَثٌ ḥadaṡ adalah istilah untuk menyebutkan suatu keadaan tidak suci pada diri seorang muslim.
Keadaan tidak suci ini dapat dihilangkan dengan cara berwudu, tayamun dan mandi wajib.
Keadaan tidak suci ini di antaranya karena melakukan hubungan suami istri atau keluarnya mani dari badan.
Karena berpuasa ramadhan harus dalam kondisi bersuci, maka sebelum melakukan ibadah puasa keesokan harinya disarankan melakukan mandi wajib terlebih dahulu.
Berdasarkan amatan Tribun Network, pertanyaan seputar mandi wajib ini banyak diajukan. terutama menyangkut status, niat hingga hukumnya di bulan ramadhan 1442 H.
Dikutip dari laman Muhammadiyah Kediri, Senin 12 April 2021, berikut tata cara mandi wajib:
1. Niat
Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.
Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa, sebagaimana ia membedakan ibadah dengan adat/kebiasaan.
Adapun bacaan niat mandi wajib sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."
Terjemahannya adalah sebagai berikut:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."