TRIBUNBATAM.id - Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri beda gaya menanggapi wartawan soal isu perpecahan.
Dugaan pecah kongsi antara Ansar Ahmad dan Marlin Agustina mencuat dua hari terakhir buntut surat rencana unjuk rasa salah satu organisasi masyarakat.
Surat yang beredar di grup WhatsApp wartawan tersebut menyatakan rencana aksi ormas Perkumpuan Anak Tempatan (Perpat) Batam di Graha Kepri, Batam Centre, Senin 12 April 2021.
Aksi ini dilakukan untuk menuntut janji Ansar terhadap Marlin agar memberikan 4 jabatan penting di pemprov.
Adapun jabatan itu, yakni Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kepri dan 3 eselon 2 setara kepala dinas.
Ansar yang tak tepat janji terhadap Marlin menjadi poin utama surat yang beredar.
Dalam surat tersebut, ormas itu mengklaim sebagai salah satu pendukung utama Marlin Agustina.
Baca juga: Pecah Kongsi Ansar dan Marlin di Kepri? Isu Kursi Sekda dan 3 Kadis Jadi Pemicu, HM Rudi: Sudahlah!
Pertemuan antara Marlin dan Ansar juga disebut-sebut sempat terjadi 19 Maret 2021, namun berakhir buntu.
Adapun kesepakatan antara keduanya itu disebutkan terjadi sebelum Pilkada Gubernur Kepri 2021.
Untuk diketahui, Ansar-Marlin dilantik pada 25 Februari 2021 lalu di Istana Negara.
Keduanya menang Pilkada Kepulauan Riau (Kepri) 2021, mengalahkan pasangan Isdianto-Suryani dan Soerya Respationo-Iman Sutiawan.
Buru-buru masuk rumah dinas
Menanggapi rumor yang beredar Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina memilih diam.
Ia irit bicara terkait kabar retaknya hubungan dengan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Ditemui usai rapat koordinasi terkait pengarahan Presiden RI kepada kepala daerah/wakil kepala daerah hasil Pilkada Serentak di Gedung Daerah, Marlin Agustina terburu-buru masuk ke rumah dinasnya.